Indonesia Kecam Serangan Bom di Ankara

KBRI Ankara masih terus berkoordinasi dengan pihak-pihak terkait di Turki untuk mendapatkan informasi lebih jauh.

oleh Tanti Yulianingsih diperbarui 14 Mar 2016, 19:17 WIB
Ambulans tiba di lokasi ledakan bom mobil di Ankara, Turki, Rabu (17/2). Bom yang meledak ketika iring-iringan bus militer tengah lewat tersebut menewaskan sedikitnya 28 orang dan melukai 60 lainnya. (REUTERS/Tumay Berkin)

Liputan6.com, Jakarta - Pemerintah Indonesia mengecam serangan bom yang terjadi di kawasan Kizilay, Pusat Kota Ankara, Turki pada Minggu 13 Maret 2016 waktu setempat. Hal itu diinformasikan Kementerian Luar Negeri (Kemlu) melalui pernyataan tertulisnya.

Hingga pukul 23.00 waktu setempat, ledakan bom tersebut dilaporkan menyebabkan 34 orang meninggal dan 125 orang korban luka-luka.

"Pemerintah dan rakyat Indonesia menyampaikan simpati dan duka cita yang mendalam kepada pemerintah dan rakyat Turki, khususnya kepada korban dan keluarga korban," kata Kemlu seperti dikutip dari Antara, Senin (14/3/2016).

Hingga berita ini dikeluarkan, Kedutaan Besar Republik Indonesia (KBRI) di Ankara belum mendapat informasi mengenai adanya WNI yang menjadi korban dalam serangan bom tersebut.

Namun, KBRI Ankara masih terus berkoordinasi dengan pihak-pihak terkait di Turki untuk mendapatkan informasi lebih jauh.

Berdasarkan catatan KBRI Ankara, terdapat 1.553 WNI di Turki yang sebagian besar bekerja sebagai pekerja profesional dan mahasiswa.

Selanjutnya, KBRI Ankara juga telah mengimbau WNI di Turki untuk tetap tenang dan meningkatkan kewaspadaan terhadap perkembangan situasi serta menghindari pusat-pusat keramaian yang rawan menjadi sasaran serangan.

Bagi WNI yang memerlukan informasi dapat menghubungi nomor hotline KBRI Ankara, yakni +905321352298 dan +905338120760.

Rekomendasi

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya