Liputan6.com, Jakarta - Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) diproyeksi menguat pada perdagangan saham Selasa (14/3/2016).
Analis PT Asjaya Indosurya Securities William Suryawijaya mengatakan IHSG masih dalam tren penguatan.
Dia juga mengatakan, pelaku pasar sedang menunggu pengumuman suku bunga acuan Bank Indonesia (BI rate) serta data ekonomi berupa neraca perdagangan.
"Pergerakan IHSG dalam pekan ini akan diwarnai penantian rilis data perekonomian BI rate dan sudah ditopang rilis trade balance, capital inflow yang terus mengalir turut memberikan dorongan terhadap penguatan IHSG," kata dia dalam ulasannya.
Dia memperkirakan IHSG pada support 4.798 dan resistance 4.915.
Baca Juga
Advertisement
Sementara analis PT Reliance Securities Lanjar Nafi mengatakan, pada perdagangan saham kemarin IHSG menguat sejalan Bursa Asia yang mayoritas menguat. Bursa Asia menguat setelah ada isyarat dukungan regulator di pasar modal.
"Ekuitas di China kembali menguat setelah regulator mengisyaratkan dukungan negara untuk pasar modal," kata dia.
Lebih lanjut, pada perdagangan saham kemarin IHSG menguat 63,75 poin atau sebesar 1,32 persen ke level 4.877,53. Meski begitu, investor asing mencatatkan aksi beli bersih hanya Rp 8,54 miliar.
"Optimisme pasar ini terimbas dari bursa Asia dan keputusan bank sentral yang akan rilis tengah pekan ini. Penguatan rupiah juga menjadi faktor pendorong optimisme investor," katanya.
Dia mengatakan, IHSG bergerak pada support 4.830 dan resistance pada level 4.915.
William merekomendasikan saham PT Bank Negara Tbk (BBNI), PT Jasa Marga Tbk (JSMR), PT Wijaya Karya Tbk (WIKA), PT Wijaya Karya Beton Tbk (WTON), PT Perusahaan Gas Negara Tbk (PGAS), PT Indofood Sukses Makmur Tbk (INDF), PT HM Sampoerna Tbk (HMSP) untuk dicermati pelaku pasar.(amd/nrm)