Liputan6.com, Jakarta - Tiga jenazah korban kebakaran di Rumah Sakit Angkatan Laut (RSAL) Mintohardjo, Benhil, Jakarta Pusat dipulangkan kepada keluarga korban, setelah dibawa ke Rumah Sakit Polri, Kramat Jati, Jakarta Timur.
Dari pantauan Liputan6.com, Selasa (15/3/2016) dini hari, riuh tangis dari keluarga kroban tiba-tiba memecah suasana hening di RS Polri malam itu, saat 2 jenazah dimasukan ke mobil ambulance sekitar pukul 01.20 WIB.
Penyerahan jenazah diawali dengan keluarnya 2 peti jenazah atas nama dr. Dimas Qadar Radityo (28) dan Edi Suwardi Suryaningrat (67). Proses penyerahan dilakukan oleh tim dokter Rumah Sakit Polri kepada keluarga korban di RS Polri.
Menggunakan mobil pribadi, para kerabat mengiringi ambulance yang membawa 2 jenazah tersebut, untuk disemayamkan di rumah duka Pondok Jingga, Bekasi, Jawa Barat.
Selang 30 menit kemudian, jenazah anggota DPD Sulistyo dikeluarkan dari ruang pemulasaran. Tangisan kembali terdengar dari sang istri, Halimah.
Upacara sederhana pelepasan digelar di depan ruang pemulasaran rumah sakit. Pelepasan jenazah itu langsung dipimpin Ketua DPD Irman Gusman, yang hadir bersama Dirkrimum Polda Metro Jaya Komisaris Besar Khrisna Mukti.
"Atas nama keluarga besar dari DPD RI, menyampaikan belasungkawa sebesar-besarnya atas pulangnya seorang tokoh pendidikan nasional. Berhubung masih banyak prosedur yang harus dilakukan, mengingat waktu, jadi kami melepas secara resmi beliau di rumah sakit ini," kata Irman, memandang peti yang dibalut bendera Merah Putih itu.
Selama hidupnya, kata Irman, sosok Sulistyo dikenal sebagai orang sosok yang loyal dan bertanggung jawab, terhadap semua pekerjaannya. Maka itu, untuk memberi penghormatan terakhir, dia dan beberapa anggota DPD lainnya menyerahkan secara resmi jenazah Sulistyo kepada keluarga dan PGRI.
"Rumah duka di Semarang. Kita tidak bisa lepas beliau di parlemen. Selain karena harus dibawa ke kantor PGRI. Pagi nanti, juga rencananya sekitar pukul 04.00 WIB beliau juga sudah meninggalkan Jakarta menuju ke rumah duka di Semarang," kata Irman.
Baca Juga
Advertisement
Usai jenazah Sulistyo dimasukan ke mobil ambulance, Wakil Ketua Komite III DPD Fahira Idris mengatakan, pihaknya berharap jenazah ketua umum PGRI itu bisa dimakamkan di Taman Makam Pahlawan Semarang. Sebab, Sulistyo sudah bisa dijadikan sebagai pahlawan tanpa tanda jasa atau guru.
"Dia adalah pahlawan guru Indonesia. Sudah selaiknya pahlawan mendapatkan tempat terbaik di makam pahlawan di Semarang, agar tidak perlu pergi jauh ke Banjarnegara yang harus melalui waktu 7 jam," ujar Fahira.
Batal Diautopsi
Fahira juga berharap kasus kebakaran di RSAL Mintohardjo yang menyebabkan 4 orang itu, bisa diusut tuntas. Meski pada akhirnya, Polda Metro Jaya batal mengautopsi jenazah, lantaran permohonan langsung dari pihak keluarga.
"Proses hukum tetap terus dilaksanakan. Saya mengucapkan terima kasih kepada Polda Metro Jaya yang telah mengizinkan keluarga mengambil jenazah. Dan tidak mengautopsi keempat jenazah, saya ucapkan terima kasih," kata dia.
Menurut Fahira, kesepakatan tidak diautopsi 4 jenazah ini terjadi pada menit-menit terakhir. Atau belum lama setelah pihak keluarga mendesak, agar jenazah bisa cepat disemayamkan di rumah duka dan secepatnya dimakamkan.
"Di awal penyidik mensyaratkan untuk melanjutkan kepada penuntutan ke RSAL Mintohardjo harus melalui proses autopsi. Tapi alhamdulillah tadi kesepakatannya baik. Autopsi tak perlu dilakukan, karena jenazah sudah dari siang. Tetapi proses hukum tetap terus dilaksanakan," pungkas Fahira.
Namun, hingga kini belum ada tanggapan langsung dari pihak RS Polri. Dirkrimum Polda Metro Jaya Komisaris Besar Khrisna Mukti yang turut hadir dalam penyerahan jenazah, juga tidak bersedia memberikan pernyataanya, terkait peristiwa tersebut.