Dokter asal Maroko, menggendong bayi Siwar yang lahir melalui cesar di rumah sakit kamp pengungsian Al Zaatari, Yordania, 7 Maret 2016. Siwar adalah anak ketiga dari keluarga Daraa asal Suriah yang lahir di kamp pengungsian. (REUTERS/Muhammad Hamed)
Dokter bersiap melakukan operasi cesar pada seorang wanita Suriah di kamp pengungsi Al Zaatari, Yordania, 7 Maret 2016. Menurut UNHCR, semenjak krisis di Suriah sekitar 50-80 bayi lahir setiap minggunya di kamp pengungsi Zaatari. (REUTERS/Muhammad Hamed)
Bayi Siwar digendong dokter asal Maroko usai lahir melalui operasi cesar di rumah sakit kamp pengungsian Al Zaatari, Yordania, 7 Maret 2016. Siwar adalah anak ketiga dari keluarga Daraa asal Suriah yang lahir di kamp pengungsian. (REUTERS/Muhammad Hamed)
Dokter memeriksa bayi Siwar yang lahir melalui cesar di rumah sakit kamp pengungsian Al Zaatari, Yordania, 7 Maret 2016. Menurut UNHCR, semenjak krisis di Suriah sekitar 50-80 bayi lahir setiap minggunya di kamp pengungsi Zaatari. (REUTERS/Muhammad Hamed)
Dokter asal Maroko memeriksa wanita Suriah usai operasi caesar di kamp pengungsi Al Zaatari, Yordania, 7 Maret 2016. Menurut UNHCR, semenjak krisis di Suriah sekitar 50-80 bayi lahir setiap minggunya di kamp pengungsi Zaatari. (REUTERS/Muhammad Hamed)