Di Taman Ini, Manusia dan Serigala Bercengkerama Mesra

Maksud dibukanya taman itu adalah menghilangkan stereotip terhadap hewan berbulu lebat itu.

oleh Arie Mega Prastiwi diperbarui 15 Mar 2016, 10:49 WIB
Di Taman Ini, Manusia dan Serigala Bercengkrama Mesra (Daniel Allen/CNN)

Liputan6.com, Oslo - Lebih dari ribuan tahun, sejumlah besar kawanan serigala merajai seluruh Norwegia.

Berterima kasihlah kepada para pemburu dan hilangnya habitat hewan itu, kini mereka hanya tersisa kurang dari 30 di alam liar Norwegia.

Akhirnya, pada 1973, serigala menjadi hewan yang dilindungi. Kebanyakan mereka kini hidup sendiri, tanpa kelompok dan teratur di taman 'kawasan serigala' yang terletak di ujung bagian selatan negeri itu.

Polar Park adalah salah satu taman firdaus di ujung dunia. Dibuka pada 1994, di jantung hutan Lapland dan rumah bagi 7 serigala abu-abu.

Ketujuh hewan itu dilahirkan di sebuah karantina. Namun tak semua akrab dengan manusia. Hanya 3 serigala yang diperbolehkan berinteraksi dan bermanja-manja dengan pengunjung. Sisanya tinggal terpisah.

Pada 2015, taman itu membuka penginapan bagi manusia. Di sana, para turis bisa menikmati sensasi suara melonglong serigala saat malam hari.

Maksud dibukanya taman itu adalah menghilangkan stereotip terhadap hewan berbulu lebat itu.

"Ada banyak stereotipe negatif terhadap serigala, baik orang Norwegia maupun dari negara lain. Tujuan kami membuka taman untuk orang lain adalah mendidik mereka yang ingin mengetahui tentang hewan ini," kata Stig Sletten, manajer taman seperti dilansir CNN, Senin 14 Maret 2016.

"Setelah mereka keluar dari Polar Park, mereka memiliki pengetahuan baru," tambahnya.

Pengalaman paling menegangkan sekaligus indah adalah mendapat 'kecupan serigala'. Kendati demikian, keamanan adalah hal utama. Ketika ingin berinteraksi, wajib hukumnya ada penjaga taman di sisi turis dan serigala.

Di Taman Ini, Manusia dan Serigala Bercengkrama Mesra, kecupan serigala (Daniel Allen/CNN)

Serigala Skandinavian berbeda dengan kerabatnya di Eropa lainnya. Hewan itu lebih buntal dan beratnya mencapai 40 kilogram. Jantannya lebih besar dari betina.

Hewan buruan mereka bervariasi. Dari rusa besar Eropa, kijang hingga kambing.

Kendati serigala abu-abu itu hanya memangsa kurang dari 1.500 ternak kambing per tahunnya (dari total 100.000 dimakan hewan liar lainnya), namun petani Norwegia mendukung pembasmian hewan itu.

Kendati demikian, tidak ada satupun penduduk Norwegia yang tewas atau terluka oleh serigala abu-abu itu selama 200 tahun terakhir. Survei juga menunjukkan warganya takut dengan keberadaan mereka.

Jumlah mereka kian menyusut dalam beberapa dekade terakhir. Hal itu dikarenakan ketakutan mereka berdasarkan kurangnya pengertian dan pengetahuan tentang serigala abu-abu.

Di Taman Ini, Manusia dan Serigala Bercengkrama Mesra (Daniel Allen/CNN)

Kini sudah ada 11.000 pemburu mengantongi izin untuk membunuh 16 serigala tiap tahunnya. Aksi culling atau pengendalian jumlah hewan itu disetujui oleh pemerintah Norwegia demi keseimbangan alam.

Selain serigala, Polar Park adalah rumah bagi spesies Artik lainnya, termasuk lynx, beruang cokelat, rubah artik, dan rusa besar. Hewan-hewan itu berkategori nyaris punah.

Tag Terkait

Rekomendasi

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya