Liputan6.com, Jakarta Bupati Ogan Ilir Ahmad Wazir Nofiadi (AWN) digrebek di kediaman pribadinya oleh Badan Narkotika Nasional (BNN) ketika pesta sabu pada Minggu, 13 Maret 2016. Kasus ini bukan kali pertama pejabat pemerintahan terjerat kasus narkoba. Jerat narkoba nampaknya tak kenal status pekerjaan, bisa saja menggoda mereka yang duduk di kursi pemerintahan.
Ya siapapun memang bisa terjerat narkoba seperti Bupati Ogan Ilir tadi. Tapi jika berbicara penyebabnya bisa berbeda-beda setiap orang dan perlu ditelusuri lebih lanjut seperti diungkapkan psikolog yang berpraktik di TigaGenerasi, Putu Andani, M.Psi.
Baca Juga
Advertisement
"Namun pada dasarnya, perlu ditelaah terlebih dahulu pada individu yang menggunakan narkoba hanya mencoba-coba atau memang sudah mendekati atau memasuki taraf adiksi?" tulis Putu kepada Health-Liputan6.com pada Selasa (15/3/2016).
Jika berbicara tentang mencoba-coba narkoba, Putu mengungkapkan bahwa seseorang mungkin sekali mencoba karena pengaruh lingkungan.
"Ketika lingkungan menganggap penggunaan narkoba sebagai hal yang wajar apalagi tidak menunjukkan kerugian/hukuman yang signifikan (misalnya kecanduan, overdosis, tidak bisa bekerja,dsb), maka individu mungkin tergoda untuk mencoba menggunakan narkoba," tegas wanita lulusan Magister Profesi Psikologi Universitas Indonesia ini.
Lalu, ada juga tipe kepribadian yang rentan terjerat kecanduan. Tipe kepribadian ini biasanya menunjukkan kecenderungan untuk menghindari masalah-masalah emosional yang berat yang menuntut mereka untuk meregulasi emosi dan menyelesaikan masalahnya.
"Pada individu-individu tersebut, penggunaan narkoba terkadang menjadi jalan keluar yang efektif untuk menghindari masalah mereka," tandas Putu lagi.