Liputan6.com, New York- Bagi perokok, berhenti mengisap rokok merupakan hal yang sulit meski tahu dampak buruknya. Biasanya ada dua pilihan ketika ingin berhenti merokok, antara mengurangi rokok perlahan-lahan atau langsung berhenti.
Lalu mana yang lebih efektif membantu seseorang berhenti merokok? Penelitian dari University of Oxford, Inggris, punya jawabannya.
"Banyak orang berpikir cara untuk berhenti merokok dengan mengurangi jumlah rokok sebelum benar-benar berhenti. Namun hasil penelitian kami menyebutkan, langsung berhenti merokok adalah cara terbaik," tutur peneliti yang memimpin studi ini Nicola Lindson-Hawley.
Baca Juga
Advertisement
Hawley dan koleganya mengetahui hasil ini setelah melakukan studi yang melibatkan 700 perokok yang dalam sehari mengisap 15 batang dan mereka ingin berhenti seperti dikutip laman Time, Selasa (15/3/2016).
Mereka diminta untuk berhenti merokok dengan batas waktu dua minggu sesudahnya. Setengah dari mereka diminta untuk merokok secara biasa hingga hari H berhenti merokok. Sementara setengahnya diminta untuk secara perlahan berhenti merokok.
Kedua grup sama-sama diberikan konseling perilaku serta terapi pengganti nikotin.
Cara peneliti menilai keberhasilan yakni dengan melihat jangka waktu perokok tidak merokok selama empat minggu hingga enam bulan kemudian.
Ternyata, mereka yang berhenti merokok secara langsung 25 persen bertahan lebih lama dibanding yang melakukannya secara bertahap.
Salah satu hal menarik adalah mereka memilih untuk langsung berhenti merokok daripada berhenti perlahan.