Liputan6.com, Serang - Ketua Bidang Informasi dan Komunikasi Dewan Pimpinan Daerah (DPP) Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDIP) yang juga Gubernur Banten Rano Karno pada hari ini, Selasa 15 Maret 2016, resmi menyerahkan formulir pendaftaran calon gubernur (cagub) periode 2017-2022 pada Pilkada Banten 2017.
"Saya adalah kader PDIP dan saya petugas partai yang siap ditempatkan di mana saja. Saya mencalonkan diri menjadi Cagub Banten," ucap Rano Karno saat ditemui di sela penyerahan formulir cagub di Kantor DPD PDIP Banten, Jalan Lingkar Selatan, Ciracas, Kota Serang, Selasa (15/3/2016).
Rano Karno yang merupakan calon incumbent atau petahana juga tak mempersalahkan banyaknya kader partai lain mendaftarkan diri di partai berlambang banteng moncong putih tersebut.
Baca Juga
Advertisement
"Semua proses saya serahkan ke DPD, walaupun hasilnya ada di DPP (Dewan Pimpinan Pusat PDIP). Kita begitu demokratis, kita partai terbuka, siapa saja bisa mendaftar dan mengikuti prosesnya," ujar Gubernur Banten sekaligus aktor senior yang terkenal sebagai pemeran Doel dalam sinetron 'Si Doel Anak Sekolahan'.
Sedangkan Ribka Tjiptaning, perwakilan dari DPP sekaligus Korwil Pemenangan Pemilu Banten-Lampung, hanya akan mendukung cagub yang konsisten dan loyal terhadap partainya.
"Pancasila 1 Juni dan Tri Sakti harus diteruskan di Banten. DPD dan DPC (Dewan Pimpinan Cabang PDIP) saya minta tahan dan tidak boleh ada yang mengklaim, sampai ada keputusan," ujar Tjitaning.
Setelah proses pendaftaran Cagub dan Cawagub Banten yang dimulai sejak 28 Februari hingga 16 Maret 2016, DPP PDIP akan segera melangsungkan tes bagi seluruh calon yang telah mendaftar.
"Besok Rano Karno akan fit and proper test (uji kelayakan dan kepatutan), lalu wawancara, psikotes, hingga lainnya," tutup wanita yang akrab disapa Mbak Ning ini.
Rano Karno pernah bertarung di Pilkada Banten pada 2011. Saat itu ia menjadi calon wakil gubernur mendampingi calon gubernur Ratu Atut Chosiyah. Duet Atut-Rano kemudian memenangkan Pilkada Banten 2011.
Namun, Atut sejak 13 Mei 2014 tak lagi bertugas usai tersandung kasus suap sengketa Pilkada Lebak yang diusut Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK). Rano Karno kemudian resmi menjabat sebagai Gubernur Banten sejak 12 Agustus 2015.