Liputan6.com, Palembang - Kasus narkoba yang menjerat Bupati Ogan Ilir, Ahmad Wazir Nofiadi (AWN), masih menjadi isu hangat di lingkungan Pemerintah Provinsi Sumatera Selatan (Pemprov Sumsel). Terlebih, AWN belum genap sebulan dilantik sebagai bupati.
Hanya saja, Gubernur Sumsel Alex Noerdin belum berkoordinasi secara lanjutan ke Menteri Dalam Negeri (Mendagri) Tjahjo Kumolo. Kendati, AWN sudah dinyatakan positif menggunakan narkoba.
"Prosesnya seperti itu (mengajukan pemberhentian ke Mendagri). Belum mengajukan, (saya) masih di sini (Palembang). Pulang dari sini baru ya. Ada prosedurnya, ada dalam aturannya," ucap Alex kepada Liputan6.com saat ditemui seusai seminar pencegahan korupsi oleh Komisi Pemberantasan Korupsi di salah satu hotel berbintang di Kota Palembang, Selasa (15/3/2016).
Gubernur Sumsel yang melantik AWN sebagai Bupati Ogan Ilir pada 17 Februari 2016 lalu juga sangat menyayangkan kasus narkoba yang menjerat anak mantan Bupati Ogan Ilir Mawardi Yahya tersebut.
"Disayangkan, belum sampai satu bulan," ujar Alex.
Baca Juga
Advertisement
Alex Noerdin menjelaskan, pemerintah provinsi beserta pemerintah kabupaten/pemerintah kota di Sumsel harus tetap memerangi narkoba. Selain itu akan ada tindakan tegas jika terlibat dengan kasus narkoba.
"Siapa pun dia, kalau terlibat masalah ini ada tindak tegas. Kita mau tes urine, tapi saya tidak menggembar-gemborkan. Tes urine berhasil kalau mendadak (digelar). Kalau diumumkan sebelumnya, tidak bisa (berhasil)," beber Alex.
Menyikapi kekosongan jabatan Bupati Ogan Ilir, Alex Noerdin mengatakan masih ada pimpinan lain, seperti Wakil Bupati dan Sekretaris Daerah Ogan Ilir.
"Kalau kekosongan, tidak. Ada Wakil Bupati Ogan Ilir, Sekda dan jajarannya. Saya pastikan berjalan. Kalau non-aktif, kita Plt-kan bupati. Soal partai, itu nanti ya, ini segera diselesaikan dulu," papar Alex.
Pengangkatan Plt Tunggu SK Mendagri
Penangkapan Bupati Ogan Ilir, AWN, oleh Badan Narkotika Nasional (BNN) pada Minggu 13 Maret 2016 malam membuat jabatan kepala daerah tersebut kosong. Namun, Wakil Bupati Ogan Ilir HM Ilyas Panji Alam tetap menjalankan tugasnya dan memimpin daerahnya.
Dalam waktu dekat, Ilyas akan menghadap Gubernur Sumsel Alex Noerdin. Terutama, menindaklanjuti kekosongan jabatan di Kabupaten Ogan Ilir.
"Tiga hari setelah penahanan, ya besok (Rabu 16 Maret 2016) Wabup OI akan menemui Gubernur Sumsel untuk berkoordinasi. DPRD Ogan Ilir akan mendampinginya," ucap Wakil Ketua II DPRD Ogan Ilir Wahyudi kepada Liputan6.com, Selasa (15/3/2016).
Selanjutnya, Wabup Ogan Ilir akan meminta arahan Gubernur Sumsel terhadap kasus tersebut. "Barulah nanti Gubernur Sumsel berkoordinasi dengan Menteri Dalam Negeri (Tjahjo Kumolo)," imbuh wakil rakyat dari Fraksi PDIP tersebut.
Wahyudi menjelaskan, DPRD belum bisa mengangkat Wabup HM Ilyas Panji Alam sebagai Pelaksana tugas (Plt) Bupati Ogan Ilir. Sebab, pihaknya masih menunggu Surat Keputusan (SK) Mendagri Tjahjo Kumolo.
Sejauh ini, lanjut Wahyudi, juga belum ada SK menonaktifkan Bupati Ogan Ilir AWN. Kendati anak mantan Bupati OI tersebut sudah positif menggunakan narkoba dan diproses di Kantor BNN, Jakarta.
"Kita masih menunggu ketetapannya dan masih menggunakan asas praduga tak bersalah. Kita hormati proses hukumnya sebagai pemerintah daerah yang dinaungi Mendagri. Yang berhak menonaktifkan dan membuat Plt hanyalah Mendagri. Saat ini AWN masih sebagai bupati, karena belum ada surat pemberhentian dan pengangkatan Plt," Wahyudi memaparkan.
Kepemimpinan di Kabupaten Ogan Ilir, imbuh Wahyudi, masih berjalan seperti biasa. Sebab masih ada Wakil Bupati dan Sekda Ogan Ilir, sehingga pelayanan publik tetap berjalan.
AWN merupakan putra dari mantan Bupati Ogan Ilir Mawardi Yahya. Dia ditangkap Minggu 13 Maret 2016 malam di kediaman orangtuanya. 4 Tersangka lainnya yang juga tengah mengonsumsi sabu ikut digelandang BNN. AWN sendiri belum genap sebulan dilantik.
Bupati Ogan Ilir bersama 4 temannya kemudian diterbangkan dari Palembang, Sumatera Selatan dan mendarat di Jakarta pada Senin 14 Maret 2016 siang. Kelima tersangka itu positif menggunakan narkoba berdasarkan hasil tes urine BNNP Sumsel.
Advertisement