Liputan6.com, Palembang - Pasca-penangkapan Bupati Ogan Ilir (OI) AW Nofiandi Mawardi (AWN) oleh BNN pada Minggu malam, 13 Maret 2016, Kemendagri rupanya langsung menunjuk Wabup OI Ilyas Panji Alam untuk menjadi PLt Bupati OI.
Atas hal itu, Ilyas menyatakan siap melaksanakan tugas tersebut.
"Harus siap, tapi kami akan berkonsultasi dengan gubernur dalam waktu dekat, karena kita menjabat baru sebulan," ujar Ilyas di sela-sela seminar Pencegahan Korupsi di Sektor Migas di Palembang, Selasa (15/3/2016).
Ilyas mengatakan penangkapan AWN tidak akan mengganggu pelayanan masyarakat di Ogan Ilir. "Saya akan dibantu Sekda dan masyarakat. Sehingga, tidak akan ada masalah," ujar dia.
Ilyas juga sempat menerangkan kehadirannya di rumah orangtua Bupati OI. Ia mengaku datang karena disuruh salah satu anggota DPRD OI dari FPDI Perjuangan sebelum penggerebekan berlangsung.
"Saya ditelepon oleh staf DPRD dari PDI-P, saudara Feri. Katanya ada BNN di kediaman MY. Setelah saya masuk (rumah MY), tidak lama kemudian BNN datang lagi dan negosiasi. Lalu semua yang ada di sana dibawa ke BNN, saya ikut juga," ujar dia.
Ilyas mengakui kedatangannya bukan untuk urusan pekerjaan, melainkan karena ada BNN di rumah mantan Bupati OI itu.
Baca Juga
Advertisement
Disinggung soal kasus narkoba yang menjerat AWN, Ilyas menilai bahwa kasus ini menjadi musuh pemerintah dan negara. Dia pun menghimbau agar menjauhi penggunaan narkoba.
"Soal narkoba kita akan bekerja sama dengan pihak kepolisian, Pemerintah Daerah (Pemda) OI, Polres dan Kodim. Bagaimana upayanya supaya narkoba diberantas sampai habis. Karena itu musuh kita semua," tegas dia.
PNS Narkoba Terancam Dipecat
Sebelumnya, apel pagi pegawai negeri sipil di lingkup Pemkab Ogan Ilir (OI) Sumatera Selatan pada Senin, 14 Maret 2016, dipimpin oleh Sekda OI, Herman. Saat itu, Herman meminta para pegawai untuk tetap melayani masyarakat sebaik-baiknya.
Pada bagian lain, Wakil Bupati OKU Timur (OKUT) Fery Antoni angkat bicara terkait salah satu PNS di lingkungkan Pemkab OKUT yang bertugas di Dinas Kesehatan OKU Timur bernama Deni Afriansyah. Deni ikut ditangkap BNN bersama Bupati Ogan Ilir.
Menurut Fery, Pemkab OKU Timur tidak akan menutup-menutupi kasus penangkapan tersebut. Sejak awal, dirinya sudah mengimbau seluruh Pegawai Negeri Sipil (PNS) di Pemkab OKUT agar menjauhi narkoba.
Hanya saja, ia menyatakan sampai saat ini masih menunggu laporan BNN soal peran serta Fery yang merupakan staf Pelayanan Kesehatan Dinkes OKU Timur.
"Tidak ada tawar-menawar, langsung kita pecat dari PNS. Itu sudah komitmen saya dengan Bupati OKU Timur," ucap Fery.