Minyak Dunia Tergelincir, SPBU Kompak Turunkan Harga

Turunnya harga minyak dunia berimbas pada penurunan harga BBM di dalam negeri.

oleh Zulfi Suhendra diperbarui 15 Mar 2016, 20:06 WIB
Ilustrasi Bahan Bakar Minyak Pertamina-Shell-Total (Liputan6.com/Andri Wiranuari)

Liputan6.com, Jakarta - Harga minyak dunia kembali mengalami penurunan. Penurunan harga minyak tersebut berimbas pada penurunan harga bahan bakar minyak (BBM).

Penurunan harga minyak dunia kali ini mencapai 3 persen. Spontan penurunan harga tersebut langsung direspons perusahaan penjual BBM, baik BUMN ataupun asing.

PT Pertamina (Persero) kembali menyesuaikan harga BBM per dua pekan sekali. Harga BBM non subsidi baru berlaku efektif mulai hari ini.

Tak hanya Pertamina, perusahaan asing yang juga menjadi operator stasiun pengisian bahan bakar umum (SPBU) kompak menurunkan harga BBM.

Harga minyak dunia turun

Ilustrasi Tambang Minyak (iStock)

Harga minyak dunia turun sekitar tiga persen pada awal pekan ini di tengah kekhawatiran pemulihan pasar dalam enam minggu untuk stok minyak mentah Amerika Serikat (AS).

Di sisi lain, Iran sedikit tertarik untuk bergabung dengan produsen utama minyak untuk membekukan produksi.

Persediaan minyak mentah di AS kemungkinan mencapai rekor tertinggi dalam minggu kelima dengan naik 3,3 juta per barel. Persediaan minyak di Cushing, Oklahoma tumbuh hampir 850 ribu barel menjadi 69,6 juta pada pertengahan Maret. Hal itu membuat persediaan minyak mendekati kapasitas.

Organisasi Negara Pengekspor Minyak (OPEC) menyatakan kalau permintaan global dari anggotanya termasuk Arab Saudi dan Iran akan berkurang pada 2016.

Ini karena bersaing dengan pasokan non OPEC. Pasokan OPEC kemungkinan akan melebihi permintaan sekitar 760 ribu barel per hari.

Rusia menyatakan pada pertemuan OPEC bulan depan ada kemungkinan produsen minyak utama lainnya akan membekukan produksi. Namun Teheran menyatakan ingin melipatgandakan ekspor minyak mentah.

"Sementara data di luar sana menunjukkan pasokan lebih tinggi dan permintaan lebih rendah untuk minyak. Ini hanya dapat berarti harga yang lebih rendah," kata Analis RJO Futures Philip Streible seperti dikutip dari laman Reuters.

Harga Pertamax Cs Turun

Petugas mengisi bahan bakar jenis Premium di SPBU Cikini, Jakarta, Kamis (24/12). Untuk bahan bakar jenis Premium turun Rp 150/liter dan harga solar turun sebesar Rp 800/liter. (Liputan6.com/Angga Yuniar)

Terakhir kali Pertamina menurunkan harga Pertamax, Pertalite dan BBM non subsidi lainnya adalah pada 1 Maret 2016 lalu. Sesuai kajian yang dilakukan, setiap 2 pekan sekali Pertamina menyesuaikan harga BBM tersebut.

Pada hari ini, bertepatan dengan dua pekan sejak hari terakhir harga BBM tersebut disesuaikan, Pertamina kembali menurunkan harga beberapa produknya. Penurunan ini mengikuti tren penurunan harga minyak dunia.

Vice President Corporate Communication Pertamina Wianda Pusponegoro mengatakan, penurunan ini sejalan dengan terus menurunnya harga minyak mentah dunia yang berpengaruh pada harga indeks pasar produk-produk BBM tersebut.

"Harga bahan bakar tersebut umumnya turun sebesar Rp 200 per liter dari harga yang berlaku pada periode 1 Maret 2016 lalu," kata Wianda.

Wianda menyebutkan harga Pertamax di Jakarta yang semula Rp 7.950 per liter turun menjadi Rp 7.750 per liter. Sementara Pertamax Plus turun dari Rp 8.950 per liter menjadi Rp 8.750 per liter di Jakarta.

Penurunan harga juga terjadi pada produk diesel berkualitas tinggi, Pertamina Dex. Di Jakarta, Pertamina Dex dijual dengan harga Rp 8.600 per liter dari semula Rp 8.800 per liter. Adapun, Pertamax Racing tidak mengalami perubahan.

Untuk bahan bakar umum jenis lainnya, Pertalite juga turun Rp 200 per liter, di mana di Jakarta Pertalite dijual di harga Rp 7.500 per liter, turun dari sebelumnya Rp 7.700 per liter. Solar/biosolar nonsubsidi mengalami penurunan lebih dalam, yaitu Rp 400 per liter di seluruh daerah.

“Penurunan ini ditetapkan dengan memperhatikan perkembangan harga minyak mentah dan produk dunia. Besaran penurunan harga sebesar Rp 200 per liter berlaku sama untuk seluruh daerah dan untuk produk Pertamax/Bio Pertamax, Pertamax Plus, dan Pertamina Dex yang berlaku terhitung mulai 15 Maret pukul 00.00,” ujar Wianda.

SPBU Asing ikut banting harga

Foto dok. Liputan6.com

Penurunan harga BBM juga dilakukan oleh SPBU swasta yang beroperasi di Indonesia, yaitu Total dan Shell.

Berdasarkan pantauan Liputan6.com, di SPBU Shell kawasan Pejaten Jakarta Selatan, perusahaan minyak asal Belanda tersebut membanderol BBM jenis ‎ Super Rp 7.950 per liter‎, V-Power Rp 8.950 per liter dan Diesel Rp 8.700 per liter‎.

Besaran harga ini turun jika dibandingkan dengan pantauan pada 1 Maret lalu. Saat itu, harga BBM jenis Super dibanderol Rp 8.150 per liter, V-Power Rp 9.100 per liter dan Diesel Rp 8.800 per lit‎er.

Tak mau kalah murah dengan dua pesaingnya, PT Total Oil Indonesia juga menurunkan harga BBM. Berdasarkan pantauan harga pada SPBU Total, di Kawasan Pejaten Jakarta, harga BBM jenis
Performance 92 dijual Rp 7.950 per liter‎, Performance 95 Rp 8.850 per liter dan Performance Diesel Rp 8.700 per liter‎.

Harga tiga jenis BBM tersebut mengalami penurunan dari pantauan harga yang dilakukan 1 Maret 2016.‎ Di mana, harga Performance 92 sebesar Rp 8.150, Per‎formance 95 seharga Rp 9.100 per liter, dan Performance Diesel Rp 9.000 per liter.

Daftar lengkap harga BBM terbaru:

Pertamina

Pertamax 92: Rp 7.750 per liter
Pertamax Plus 95: Rp 8.750 per liter
Pertamina Dex: Rp 8.600 per liter

Shell

Super: Rp 7.950 per liter
V-Power: Rp 8.950 per liter
Diesel: Rp 8.700 per liter

Total

Performance 92: Rp 7.950 per liter
Performance 95: Rp 8.850 per liter
‎Performance Diesel: Rp 8.700 per liter

(Zul/Ndw)

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya