KEIN Dorong Pengembang Energi Baru

Ke depan energi fosil tidak bisa diandalkan karena keberadaannya semakin sedikit

oleh Pebrianto Eko Wicaksono diperbarui 15 Mar 2016, 19:54 WIB
Seorang petugas memeriksa panel surya di kantor Kementrian ESDM, Jakarta, Rabu (2/3/2016). Dalam APBN 2016, Kementerian ESDM mengalokasikan dana sebesar Rp 1,4 triliun untuk pengembangan aneka energi terbarukan. (Liputan6.com/Gempur M Surya)

Liputan6.com, Jakarta - Komite Ekonomi dan Industri Nasional (KEIN) ‎ ingin pengembangan Energi Baru Terbarukan (EBT) dilakukan secara masif untuk menjaga ketahanan energi di masa depan.

Wakil Ketua KEIN Arif Budimanta mengatakan, ‎ke depan energi fosil tidak bisa diandalkan karena keberadaannya semakin sedikit sehingga pengembangan EBT perlu dilakukan untuk memenuhi kebutuhan.

"Harus memastikan proses pengunaan energi saat ini ke masa depan, tidak bisa mengandalkan fosil, karena harus ke energi baru terbarukan," kata Arif di Gedung DPR, Jakarta, Selasa (15/3/2016).

 

‎Menurut Arif, pengurangan energi fosil dan pengembangan EBT seharusnya dipikirkan dan dimasukkan dalam Undang-Undang (UU) tentang Minyak‎ dan Gas bumi (Migas) yang sedang dalam tahap revisi.

 "Itu yang harus di pikirkan dalam revisi UU Migas," ungkap Arif.

‎‎Arif pun memperluas peningkatan nilai (monetisasi) pada sektor migas, selama ini monetisasi hanya pada nilai ekonomi sehingga perlu ditambah pada social value dan ecological value, jika kedua hal tersebut juga monetisasi, dapat mendorong pengembangan EBT sehingga porsi EBT dalam bauran energi dapat meningkat.

"Kenapa penting social value dan ecological value karena kita punya bauran energi, itu keniscayaan yang kita lakukan ke depan," terang Arif. (Pew/Ndw)

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya