Liputan6.com, Gianyar - Cucu mantan Presiden BJ Habibie, Muhammad Rafid Habibie terlihat serius berlatih bersama skuad Bali United di Gelora Tri Sakti, Kuta. Rafid berlatih bersama skuad asuhan Indra Sjafri itu jelang trial yang akan ia lakoni di klub asal Portugal, Sporting Lisbon.
Menurutnya, di bawah bimbingan Indra Sjafri ia mencoba mengasah kemampuannya sebelum berangkat ke Sporting Lisbon.
"Jadi, di sini saya sebenarnya ingin mengevaluasi kemampuan saya apa yang kurang, apa yang perlu ditambah. Kekurangan saya dalam bermain apa dan kelebihan saya apa. Ke depannya saya harus bagaimana," kata Rafid saat ditemui di Gelora Tri Sakti, Kuta, Selasa (15/3/2016).
Baca Juga
- Pembalap Ini Ingin Gagalkan Rossi dan Lorenzo di MotoGP Qatar
- Fans Arsenal Bentangkan Spanduk Hina Wenger, Beckham Meradang
- Pembalap Ini Ingin Gagalkan Rossi dan Lorenzo di MotoGP Qatar
Advertisement
Ia sendiri merasa nyaman berlatih bersama Bali United. Menurutnya, seniornya di klub berjuluk Serdadu Tridatu itu tetap menaruh respek dengannya. "Di Bali United senior-seniornya membuat saya nyaman. Di sini tidak memandang saya pemain baru atau lama. Ketap kita bermain dalam tim," ucapnya.
Bukan tanpa alasan Rafid memilih Bali United sebagai tempat menimba ilmu. Katanya, Indra Sjafri dan ayahnya merupakan kawan dekat. "Memilih Bali United karena kebetulan bapak saya dengan Coach Indra sudah kenal," ucapnya.
Meski baru ditangani Indra Sjafri beberapa hari saja, anak kedua dari tiga bersaudara ini sudah memiliki penilaian terhadap mantan Pelatih Timnas U-19 tersebut. "Indra Sjafri itu menilai orang obyektif. Jadi, apa adanya tidak dibuat-buat. Kalau saya ada kekurangan dia akan sampaikan," jelasnya.
Susul Martunis
Di Sporting Lisbon, bukan hanya Rafid pemain dari Indonesia. Anak angkat Christiano Ronaldo, Martunis sudah terlebih dahulu berlabuh di klub yang pernah menampung CR7 itu. "Saya memang satu kamar sama Martunis. Kita intens komunikasi. Kita dekat," katanya.
Selanjutnya, pria yang menghabiskan masa SD dan SMP Al-Ikhlas Jakarta itu kini tengah berlatih serius untuk dapat bermain di Sporting Lisbon. "Persiapan saya berlatih bola tiga kali dalam seminggu, juga latihan fitnes. Libur satu hari cuma hari minggu saja. Orangtua sudah mengizinkan," beber Rafid.
"Besok terakhir saya di sini. Saya memilih sepakbola karena dari dulu saya memang suka sama sepakbola. Buat saya sepakbola itu bukan hanya keahlian mengolah si kulit bundar, tapi di mana kita ada kesempatan menggolkan, kita golin. Di sepakbola kita harus bekerja keras. Sama saja kayak hidup," kata pemain kelahiran 24 Juli 2000 itu.
Advertisement