Liputan6.com, Jakarta Umumnya orang selalu menghubungkan makanan pedas, telat makan, makan makanan asam, dan stres dengan penyakit lambung. Ternyata ada penyebab lain yang bisa menyebabkan lambung Anda sakit atau terinfeksi.
Penemuan kuman Helicobacter Pylori (H.Pylori) oleh ProfBarryJamesMarshall, dariUniversity ofWestern Australia memberikan pemaparan lebih lanjut terkait kuman H.Pylori yang menyebabkan penyakit lambung pada manusia.
Baca Juga
Advertisement
Bersama Prof Bruce WS Robinson, dari University Western Australia yang juga pengajar di Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia, memaparkan hampir 50 persen masyarakat di dunia terinfeksi H. Pylori. Bahkan infeksi ini memiliki persentase yang lebih tinggi di Asia dibandingkan negara Barat.
Indonesia dikenal sebagai negara dengan kejadian infeksi H. Pylori dan kanker lambung relatif rendah dibanding negara Asia lainnya.
Namun hasil penelitian terbaru terkait H. Pylori di Indonesia yang dilakukan oleh Dr. Ari Fahrial Syam, selaku Staf Divisi Gastroenterologi Departen Ilmu Penyakit Dalam FKUI-RSCM, sekaligus Ketua dari Studi Helicobacter Pylori Indonesia, memaparkan hingga kini penderita ulkus di Indonesia berada pada persentase 80 persen, dari awalnya 100 persen.
"Saya dan tim masih melakukan penelitian dan pemeriksaan lanjut untuk menjawab pertanyaan seberapa ganas kuman H. Pylori di Indonesia," ungkap Ari kepada Health-Liputan6.com, seusai acara kuliah tamu FKUI, di ruang perkuliahan penyakit dalam FKUI-RSCM, Selasa 15 Maret, ditulis Rabu (16/3/2016).
Dr. Ari dan tim masih melakukan pemeriksaan endoskopi di 5 daerah besar Indonesia yakni Jakarta, Jawa, Sumatera, Makasar, Papua, dan Kalimantan, dengan jumlah 15 kota. Hasil endoskopi yang dilakukan terhadap sejumlah pasien penyakit lambung, hampir 100 persen positif kuman H. Pylori, khususnya pada etnis Batak, Bugis, Papua dengan tingkat konsumsi daging babi, alkohol, juga rokok yang cukup tinggi.
Menurut Dr Ari hal ini menjadi keunikan tersendiri dalam penelitian kuman H. Pylori pada masyarakat Indonesia yang dipengaruhi oleh faktor etnis sebagai penyebab penyakit lambung di Indonesia. Penelitian ini dilakukan pada usia dewasa mulai dari 18 tahun, dan mayoritas ditemukan pada dewasa usia di atas 40 tahun.
Tak hanya makanan pengaruh infeksi penyakit lambung akibat kuman H. Pylori ini juga terjadi akibat sumber air yang tidak aman seperti air sumur atau sungai.