Daihatsu Komentari Lawan Xenia dari China

Wuling siap memasarkan lawan Avanza dan Xenia. Lalu bagaimana tanggapan Daihatsu?

oleh Rio Apinino diperbarui 17 Mar 2016, 07:30 WIB
Wuling Hongguang (Foto: Sigit Tri Santoso/Liputan6.com)

Liputan6.com, Jakarta - Salah satu pabrikan asal Tiongkok, Wuling, berencana meramaikan industri otomotif Indonesia. Kabarnya, mereka akan menjual multi purpose vehicle (MPV) mulai 2017 nanti.

Tentu, mobil tersebut sedikit banyak akan mengganggu dominasi MPV yang telak eksis di Indonesia. Salah satunya adalah Xenia dan Avanza yang diproduksi PT Astra Daihatsu Motor (ADM). Lantas, bagaimana tanggapan mereka?

Amelia Tjandra, Direktur Pemasaran PT ADM, mengatakan adalah hal yang wajar jika pabrikan manapun mau masuk ke Indonesia, mengingat adanya potensi yang sangat besar di sini. "Biasa-biasa saja. Namanya kan kita pasar global, terbuka. Jadi silahkan saja masuk," ujarnya di Jakarta, Rabu (16/3/2016).

Meski demikian, Amel mengingatkan untuk sukses dan berjangka panjang, perlu investasi yang tidak sedikit. Investasi ini dibutuhkan baik dalam hal produksi seperti membuat pabrik, hingga jaringan after sales.

"Bisnis otomotif itu bukan sprinter, bukan bisnis maraton. Kalau dia uangnya 'sprinter', dan tidak kuat hingga jangka panjang tidak bisa. Investasinya kan besar, ada outlet yang mesti dibangun, pabrik, after sales, bengkel. Itu kan panjang," terang Amel.

Menurut Amel, dari sekian banyak faktor itu, after sales menjadi faktor krusial yang menentukan apakah sebuah perusahaan otomotif bisa bertahan lama atau tidak. Ia mencontohkan merek motor dari Tiongkok yang pernah masuk ke Indonesia beberapa tahun yang lalu.

"Aftersales itu kan piece of mind. Dulu waktu ada motor Tiongkok murah, booming. Tapi waktunya rusak, bingung. Akhirnya tidak bertahan," tambahnya.

Pada akhirnya memang semua keputusan berada di tangan konsumen. "Jadi intinya gimana mereka, mau investasi jangka panjang atau pendek. Kalau pendek, mereka beli lalu jual lagi. Tapi harus siap kalau harganya jatuh karena merek belum terbukti," tutupnya.

Rekomendasi

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya