2 Desainer Grafis Indonesia Gairahkan Industri Jepang

Desainer grafis Indonesia berpartisipasi membangun kembali Tohoku akibat bencana gempa dan tsunami yang melanda Jepang pada 11 Maret 2011.

oleh Fitri Haryanti Harsono diperbarui 16 Mar 2016, 18:30 WIB
Desainer grafis Indonesia berpartisipasi membangun kembali Tohoku akibat bencana gempa dan tsunami yang melanda Jepang pada 11 Maret 2011.

Citizen6, Jakarta Lima tahun pasca gempa dan tsunami Jepang pada 11 Maret 2011 silam, rekonstruksi terus dilakukan untuk membangun kembali daerah-daerah yang terkena dampak bencana. Terjangan tsunami turut memporak-porandakan Tohoku, kota yang terkenal dengan keindahan pemandangan lautnya. Upaya mendongkrak perekonomian Tohoku dari segi bisnis dan perikanan gencar dilakukan. Indonesia ikut berpartisipasi membangun kembali Tohoku.

Bertempat di The Japan Foundation Jakarta, Sabtu (12/3/2016), Zinnia Nizar-Sommpie dan Adityayoga dari Asosiasi Desainer Grafis Indonesia (ADGI) berbagi pengalaman dalam program Door to Asia di Jepang. Program yang dimulai pada September 2015 memberikan kesempatan besar bagi 9 desainer grafis dari berbagai negara di Asia untuk meluncurkan ide desain produk yang kreatif.

Dari Asosiasi Desainer Grafis Indonesia

Desain produk yang lolos akan dipasarkan, baik di area Tohoku, Jepang maupun diekspor ke negara lain. Proyek desain Zinnia mencetuskan ide desain majalah kafe kopi (coffee shop) di Kesenuma. Ia bersama Dan asal Filipina membuat majalah bernama "Obrol Warkop." Konsep majalah kafe kopi harus menyesuaikan desain kafe yang membuat pengunjung nyaman setiap waktu.

Proyek desain Zinnia

Zinnia dan Dan memilih kopi sebagai desain. Berbeda dengan Zinnia, Aditya bersama rekannya Jonathan asal Singapura memilih sirip hiu (shark fin) untuk didesain dalam produk saus. Keduanya fokus mendesain "Milky Oyster Sauce." Namun, Aditya dan Jonathan sempat dicap negatif karena dianggap ikut serta membuat produk yang berasal dari sirip hiu.

Setelah menjalani proses panjang, desain produk oyster sauce berhasil diproduksi di area seluruh Jepang. Kini, produk tersebut sedang menanti untuk diekspor ke Indonesia.

Proposal desain Adityayoga

"Ke depannya lagi akan ada diskusi panjang, arahnya ke importer kecil mau masukkin produknya (oyster sauce). Produknya sendiri sudah ada dan dijual di Tokyo maupun seluruh Jepang. Responsnya sangat bagus. Karena ini salah satu produk unggulan, kebanyakan suka sama rasanya.

Di sana (Jepang) relatif mahal dan produk premium. Untuk masuk ke Indonesia masih dalam proses penjajakan. Dalam hal ini, bukan hanya mengganti logo dan nama, tapi penerimaan di Indonesia, apakah branding namanya tetap Milky Oyster Sauce atau Oyster Sauce," jelas Aditya.

**Ingin berbagi informasi dari dan untuk kita di Citizen6? Caranya bisa dibaca di sini.

**Ingin berdiskusi tentang topik-topik menarik lainnya, yuk berbagi di Forum Liputan6.

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya