Liputan6.com, Ohio- Pemilu AS kian menegangkan. Siapa bakal calon yang mewaliki kubu Republik dan Demokrat kian mengerucut.
Para kandidat bakal calon presiden AS yang masih bertahan, baru saja melewati ajang Super Tuesday ketiga, Selasa 15 Maret 2016 di beberapa negara bagian Florida, Illinois, Missouri, North Carolina dan Ohio.
Skor terakhir secara keseluruhan mengindikasikan bahwa sang miliarder, Donald Trump masih menduduki posisi teratas untuk partai Republik. Sementara, Hillary Clinton berhasil menaklukkan Bernie Sanders di primari Partai Demokrat.
Mundurnya Marco Rubio dari medan pertempuran kandidat pemilu AS secara langsung mengerucutkan jumlah kompetitor Donald Trump menjadi dua, John Kasich dan Ted Cruz.
Baca Juga
Advertisement
Donald Trump selama ini dinilai sebagai sosok yang sangat sulit dikalahkan rival separtainya. Namun, kemenangan Kasich dengan meraup suara terbanyak delegasi di primari Ohio adalah 'tamparan' hebat untuk sang miliarder.
Seperti yang dilansir dari New York Times, Kasich berhasil membuktikan kepada oposisi dari partai Republik bahwa ia dapat memenangkan 66 suara delegasi di kotanya. Tiga minggu menjelang Super Tuesday III, kandidat bakal capres partai Republik lainnya sempat melontarkan penilaian negatif mereka terhadap Kasich yang dianggap belum bisa memenangkan suara delegasi di negara bagian AS manapun.
Kesuksesan Kasich menghidupkan kembali harapan bahwa seorang Donald Trump dapat tersaingi. Trump dikabarkan memenangkan suara delegasi dengan pendapatan kurang dari US$ 50.000 per tahunnya, di mana John Kasich memenangkan suara 30% lebih banyak delegasi dengan pendapatan lebih dari US$100.000 per tahun.
Sebagai seorang Gubernur Ohio yang telah berhasil menutup miliaran dollar defisit dari anggaran tanpa menaikkan pajak di masa lalu, John Kasich memilih untuk merespons dengan tenang dan dewasa semua pertanyaan saat sesi perdebatan sepanjang perjalanan kampanyenya.
Teknik ketenangan yang ia pakai terbukti instrumen ampuh yang membawanya ke ranah kemenangan di Ohio.
Florida dan Ohio dianggap paling penting karena dua negara bagian itu pertama kalinya menganut paham 'winner-takes-all' atau pemenang menyapu bersih dan tak ada tempat bagi runner up apalagi tempat ketiga.
“Saya mewakili anda semua. Itu tugas saya untuk mendengarkan masalah anda dan memperbaikinya,” Soraknya seperti dikutip dari The Independent, Rabu (16/3/2016).
Kasich lanjut menjelaskan bahwa keberadaan Donald Trump telah membuatnya bekerja keras untuk menang dan ia akan memastikan bahwa ia menikmati setiap detik dari kemenangannya.