Liputan6.com, Jakarta - Kendati menuai pro-kontra, Basuki Tjahaja Purnama tetap optimistis kembali maju dalam Pilkada DKI 2017. Dengan menggandeng Kepala Badan Pengelola Keuangan dan Aset Daerah (BPKAD) DKI Jakarta, Heru Budi Hartono, pria yang akrab disapa Ahok itu akan melangkah melalui jalur independen.
Para relawan yang bergabung dalam TemanAhok pun mengumpulkan 1 juta KTP, sebagai persyaratan utama agar Ahok dapat mengikuti pilkada melalui jalur independen. Namun, Komisi II DPR akan merevisi UU No 8 Tahun 2015 tentang Pilkada.
Dan salah satu poin yang akan direvisi adalah terkait syarat bagi calon independen. DPR ingin memperberat syarat dukungan KTP bagi calon independen menjadi sekitar 10 hingga 20 persen dari jumlah pemilih pada pemilu sebelumnya.
Baca Juga
Advertisement
Ahok pun dengan santai menanggapi hal itu. Menurut mantan Bupati Belitung Timur, ini berarti para relawan bekerja lebih keras.
"Aku melihat para relawan dan yang mendukung aku bekerja lebih keras...Yang repot kan TemanAhok, bukan saya," ucap Ahok dalam acara Mata Najwa, Jakarta, Rabu (16/3/2016) malam.
Ahok juga menyatakan tak terpengaruh bila nanti syarat pengumpulan dukungan KTP lebih diperberat. "(KTP) Tidak terkumpul saya bekerja dengan baik, terkumpul saya bekerja dengan baik," imbuh Ahok.
Terpilih kembali atau tidaknya sebagai DKI-1, Ahok menjamin pula bakal ada perubahan luar biasa di Jakarta hingga akhir 2017.
"Minimal bisa melihat Jakarta berubah. (Dan) Kalau terpilih lagi, lebih kencang lagi (pembangunan Jakarta)," Ahok menandaskan.