Liputan6.com, Canberra - Berpergian dengan menggunakan pesawat bagi sebagian orang terasa menyenangkan. Selain dapat menghemat waktu, para penumpang mendapatkan beberapa layanan yang tak terdapat di moda transportasi lain.
Namun, pengalaman menyenangkan tersebut dapat berubah menjadi hal menakutkan, ketika pesawat yang dinaiki harus menghadapi cuaca buruk atau bahkan turbulensi.
Baca Juga
Advertisement
Turbulensi adalah perubahan kecepatan udara yang dapat terjadi di area berawan maupun tidak, dalam skala kecil dengan jangka waktu pendek dan acak. Peristiwa tersebut dapat digolongkan menjadi beberapa level, mulai dari paling kecil, tingkat 1, hingga yang paling berbahaya, tingkat 5.
Karena turbulensi, pesawat dapat berguncang hebat dan mengakibatkan barang-barang yang ada di dalamnya berantakan. Tak hanya itu, bahkan tak sedikit penumpang yang ketakutan hingga mengalami luka-luka.
Beberapa kejadian turbulensi di pesawat sempat diabadikan oleh beberapa penumpang. Seperti yang dikutip dari Daily Mail (17/3/2016), berikut adalah 4 momen mengerikan saat turbulensi membuat kita selalu ingin memasang sabuk pengaman.
Melukai Manusia
Penumpang Singapore Airlines dikelilingi oleh barang-barang yang sangat berantakan ketika pesawat yang mereka tumpangi turun drastis hingga 20 meter ketika dilanda turbulensi yang parah.
Sebanyak 11 penumpang dan satu awak kabin terluka pada penerbangan SQ308 yang berangkat dari Singapura menuju London pada Juni 2013.
Seorang penumpang, Alan Cross, yang melihat kopinya terlempar ke langit-langit berhasil mengabadikannya dan mengunggahnya ke Instagram.
Alan Cross berkata kepada ABC News bahwa para penumpang telah diperingatkan untuk menghadapi turbulensi. Tak lama setelah pengumuman itu, sang pilot secara tiba-tiba meminta pramugari untuk kembali ke tempat duduk masing-masing.
Cross mengatakan bahwa ketika turbulensi, ia merasa sedang menaiki wahana taman hiburan di mana kursi dijatuhkan bebas. Dia juga menambahkan bahwa segala sesuatu yang tidak terikat aatu memakai sabuk pengaman, termasuk orang, menghantam langit-langit.
Advertisement
Kabin Berantakan
Seorang penumpang Turkish Airlines asal Amerika, Briton Nico Golfar, berhasil merekam keadaan kabin saat terjadi turbulensi. Di dalam video tersebut, ia mengatakan bahwa kejadian tersebut adalah turbulensi paling buruk yang pernah ia alami.
Peristiwa tersebut terjadi pada penerbangan yang berangkat dari Los Angeles menuju Istanbul. Dalam video tersebut ia juga berkata, "Anda dapat mendengar alat makan berserakan."
"Ini seperti off road di atas ketinggian 38.000 kaki. Hanya saja, kami berada di bagian depan pesawat, dapat dibayangkan apa yang terjadi di belakang."
Setelah terdengar suara keras dari belakang, ia berkata bahwa hal tersebut disebabkan pecahnya alat-alat makan. "Semuanya habis," ujarnya.
Ketika ditanya oleh penumpang lain tentang turbulensi ia menjawab, "Mungkin kita sedang berada di atas Rockies -- pegunungan di sebelah barat Amerika Utara, yang membentang dari British Columbia hingga sebelah utara New Mexico.
Asumsinya bukan tanpa dasar. Hal tersebut sangat mungkin bahwa mereka bisa saja sedang mengalami 'turbulensi gelombang gunung', peristiwa umum yang biasa terjadi di atas pegunungan besar seperti The Rockies dan dapat dibandingkan dengan ombak di lautan.
Berdoalah...
Penumpang pada penerbangan American Airlines dengan nomor 280 dari Korea Selatan menuju Dallas, berteriak karena pesawat yang ditumpanginya diterjang turbulensi yang sangat kuat.
Seorang penumpang bernama John Mitchell sempat merekam kejadian tersebut. Terdengar suara teriakan saat pesawat gemeretak sebelum akhirnya terjun secara tiba-tiba.
Seorang pengacara Dallas terkemuka, Marc Stanley, sempat mengambil beberapa foto dan merekam video yang menunjukkan makanan dan sampah berserakan ke lorong pesawat.
4 orang dan seorang awak kabin dilarikan ke rumah karena terluka. Beberapa penumpang terdengar sedang berdoa dan meninggalkan pesan suara untuk orang yang dikasihinya.
Stanley mengatakan bahwa kejadian tersebut menjadi penerbangan terburuk yang pernah dialaminya.
Penerbangan dengan nomor 280 tersebut berangkat dari Incheon menuju Dallas dan sedang berada di atas Jepang ketika pesawat tiba-tiba tersentak ke bawah dan berguncang hebat selama 30 hingga 40 detik.
Karena peristiwa tersebut, pesawat terpaksa mendarat darurat di Tokyo.
Advertisement
Badan Lebam dan Tergores
Sebuah turbulensi yang tak diduga berhasil direkam oleh pramugari Kuwait Airways pada 2009.
Dalam video tersebut, menunjukkan lorong yang tertutup dengan makanan dan kertas, setelah terjadi turbulensi yang mengkhawatirkan antara Delhi dan Kuwait.
The Aviation Herald melaporkan bahwa banyak penumpang yang mengalami luka seperti lebam dan goresan. Tak hanya itu, pesawat tersebut juga terdapat kerusakan kecil karena troli menabrak pintu belakang.
Berikut video yang menunjukkan turbulensi di American Airlines pada penerbangan dari Korea Selatan menuju Dallas, AS yang berhasil direkam oleh John Mitchell.