Liputan6.com, Jakarta Orangtua perlu tahu pentingnya tidur malam yang cukup bagi seorang anak. Karena cukup banyak orangtua di Selandia Baru masih bingung harus membiarkan anak-anak mereka tidur berapa lama.
Satu dari empat orangtua berpikir anak butuh tidur lebih sedikit dari rekomendasi para ahli, selama tujuh, delapan, atau sembilan jam. Sementara ada juga orangtua yang beranggapan tidur malam lebih lama dari waktu yang dianjurkan akan mendatangkan manfaat yang lebih banyak.
PhilippaMcDowal dariUniversity ofOtago di Selandia Baru melaporkan, sejumlah orangtua yangmendatanginya kerap mengeluhkan bermain, menonton televisi, dan makan malam lewat dari jam semestinya adalah penyebab waktu tidur anak mereka jadi terganggu.
Baca Juga
Advertisement
"Anak-anak yang kurang tidur mungkin karena suasana hati yang sedang tidak baik, masalah kesehatan, proses belajar yang mungkin terlalu lama sehingga mereka jenuh, atau perilaku di rumah dan di sekolah yang membuatnya menjadi tidak nyaman," kata Philipa dikutip dari Times of India, Kamis (17/3/2016).
Philippa sempat melakukan survei dengan melibatkan 115 orang yang mengasuh anak (sebagian besar para ibu) dari anak-anak berusia dua sampai 12 yang merupakan pasien di Rumah Sakit Anak Wellington. Mereka ditanya seberapa lama seharusnya anak tidur malam dan hanya setengah yang menjawabnya dengan benar.
Dari sini Philipa kembali mencari tahu penyebab minimnya pengetahuan seorang ibu mengenai waktu tidur bagi seorang anak. Rupanya, orangtua dengan tingkat pendidikan dan pendapatan yang rendah juga memang minim sekali pengetahuan mengenai hal ini.
Sedangkan orangtua dengan status ekonomi dan sosial yang lebih baik, lebih meremehkan waktu tidur untuk anak, padahal mereka tahu berapa lama durasi tidur yang baik untuk anak.