Jokowi: Bendungan Jatigede Beroperasi Januari 2017

Jokowi menuturkan pembangunan bendungan sempat jalan di tempat karena masalah pembebasan lahan.

oleh Silvanus Alvin diperbarui 17 Mar 2016, 13:46 WIB
Aktivitas para pekerja lokasi Waduk Jatigede di Sumedang, Jawa Barat, Senin (31/8/2015). Bendungan ini akan ditutup mulai senin ini dan diperkirakan akan menggenangi lebih kurang 4.000 ha selama satu tahun. (Liputan6.com/Faizal Fanani)

Liputan6.com, Jakarta - Presiden Jokowi blusukan ke Bendungan Jatigede, Jawa Barat. Ia melihat langsung bendungan yang puluhan tahun terabaikan pengerjaannya. Setelah berkeliling, ia pun menegaskan bendungan dapat beroperasi pada Januari 2017 mendatang.

"Sekarang sudah 40 persen ketinggian air, kita harapkan nanti di Januari 2017 itu sudah maksimal sesuai yang kita inginkan," kata Jokowi saat meninjau pembangunan Bendungan Jatigede, di Kabupaten Sumedang, Kamis (17/3/2016).

Jokowi menuturkan pembangunan bendungan sempat jalan di tempat karena masalah pembebasan lahan. Pemerintah harus mengganti rugi 10.924 kepala keluarga karena pembebasan lahan. Hal tersebut sudah hampir rampung sepenuhnya, tersisa 614 kepala keluarga menanti ganti rugi.

Menurut mantan Gubernur DKI Jakarta itu, pembangunan Bendungan Jatigede sudah direncanakan sejak 1963. Pembangunan bendungan yang menghabiskan dana US$ 467 juta ini memiliki luas area 3035,34 hektar dan menggenangi 4 kecamatan yaitu Kecamatan Jatigede, Kecamatan Jatinunggal, Kecamatan Wado, dan Kecamatan Darmaraja.‎

Bendungan ini nantinya akan dapat mengairi lahan seluas 90.000 hektar, meliputi 24 kecamatan di  Kabupaten Indramayu, Majalengka, dan Cirebon.

Selain digunakan untuk pengairan, bendungan juga akan digunakan sebagai sarana penyediaan air baku dengan total 3500 liter/detik. Serta pembangkit listrik tenaga air (PLTA) dengan kapasitas terpasang 110 MW dengan produksi listrik rata rata 580 GWH/tahun, destinasi baru pariwisata, dan sebagai pengendali banjir di daerah sekitar sungai Cimanuk bagian hilir seluas 14.000 Ha.

"Selain untuk perikanan, di sini juga untuk pariwisata, untuk listrik 110 MW, dan pengairan sawah," ucap Jokowi.

Jokowi juga mengatakan, tahun lalu sudah dibangun 13 bendungan, dan tahun ini 8 bendungan. Diharapkan tahun 2017-2018 sudah selesai semuanya.

"Kita berharap pada produksi yang meningkat karena sawah yang diairi semakin luas dan semakin banyak," kata Jokowi.

Sebanyak 13 bendungan yang dibangun pada tahun 2015 adalah Waduk Raknamo di Kupang-NTT, Waduk Pidekso di Wonogiri-Jawa Tengah, Waduk Logung di Kudus-Jawa Tengah, Waduk Lolak di Bolaang Mongondow-Sulawesi Utara, dan Waduk Kuereto di Aceh.

Kemudian, Waduk Passaloreng di Wajo-Sulawesi Selatan, Waduk Tanju di Dompu-NTB, Waduk Mila di Dompu-NTB, Waduk Bintang Bano di Sumbawa Barat-NTB, Waduk Kairan di Lebak-Banten, Waduk Tapin di Tapin-Kalimantan Selatan, Waduk Rotikold di Belu-NTT, dan Waduk Telagajawa di Karangasem-Bali.

Sedangkan 8 bendungan yang dibangun di tahun 2016 adalah Waduk Rukoh di Aceh, Waduk Sukoharjo di Lampung, Waduk Kuwil Kawangkoan di Sulawesi Utara, Waduk Ladongi di Sulawesi Tenggara, Waduk Ciawi di Jawa Barat, Waduk Sukamahi di Jawa Barat, Waduk Leuwikeris di Jawa Barat, dan Waduk Cipanas di Jawa Barat.

Turut mendampingi Jokowi dalam peninjauan Bendungan Jatigede adalah Menteri PU dan Perumahan Rakyat Basuki Hadimuljono, Menteri BUMN Rini Sumarno, Sekretaris Kabinet Pramono Anung, Kepala Staf Kepresidenan Teten Masduki dan Gubernur Jawa Barat Ahmad Heryawan.

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya