Ikan Duyung Dikerangkeng Nelayan Indonesia Jadi Sorotan Dunia

Sekelompok penyelam, mendapati duyung terikat dan dikerangkeng di bawah air di Pulau Kokoya, Indonesia.

oleh Rio Christa Yatim diperbarui 18 Mar 2016, 06:00 WIB
Menurut para penyelam duyung mengalami luka-luka akibat ikatan tali pada buntutnya. (dailymail)

Liputan6.com, Jakarta Foto menyedihkan seekor duyung terikat dalam kerangkeng bawah air di Indonesia telah diunggah ke dunia maya.

Menurut laporan, duyung dewasa terikat pada bagian buntut sementara anaknya dipisahkan dalam kerangkeng, namun tidak terikat.

Foto dan video hewan air tersebut diambil oleh sekelompok penyelam dekat pulau terpencil Kokoya, bagian utara Maluku.

Spesies duyung sekarang ini terancam punah. Menurut para penyelam, hewan tersebut disandera oleh nelayan setempat yang ingin mengambil keuntungan dari hewan itu dengan meminta bayaran kepada orang yang ingin melihatnya.

Anak duyung juga ditahan oleh nelayan di kerangkeng terpisah tapi tidak dalam keadaan terikat. (dailymail)

"Dia menawarkan kepada kami untuk melihat dan mengambil foto seekor duyung dengan membayar sejumlah uang," ungkap seorang penyelam, Delon Lim kepada The Dodo.

Dikutip, Daily Mail, Kamis (17/3/2016), tidak diketahui berapa lama hewan malang itu ditahan dalam kerangkeng, tapi Lim menduga sudah berminggu-minggu.

"Talinya sudah uang dan tidak layak. Luka pada buntutnya terlihat sangat dalam. Sungguh menyedihkan," ungkapnya.

Sementara itu, penyelam lainnya, Ryandito Mahendradani, mengungkapkan melalui akun Instagram bahwa duyung dewasa telah mengalami luka-luka yang cukup serius.

Keberadaan duyung diketahui ketika sekelompok penyelam ditawarkan untuk melihat dengan bayaran. (dailymail)

Terkejut dengan apa yang mereka saksikan, kelompok penyelam itu meminta kepada nelayan untuk melepaskan duyung tersebut. Menurut laporan pada saat itu, nelayan tersebut hanya mengatakan akan melepasnya.

"Ketika kami pergi meninggalkan pulau itu, nelayan setuju untuk melepaskannya," ungkap Lim kepada The Dodo.

"Tapi karena tidak yakin dia akan melepaskan hewan malang itu, aku unggah rekaman video duyung ke media sosial," lanjutnya.

Upaya penyelam untuk mendapatkan reaksi melalui media sosial dilakukan dengan mengirim kicauan kepada Menteri Kelautan dan Perikanan, Susi Pudjiastuti. Memberikan perhatian kepada pemerintah terhadap penderitaan duyung tersebut.

Keesokan harinya, 14 Maret 2016, hewan tersebut dibebaskan oleh pemerintah setempat.

Kicauan Menteri Kelautan dan Perikanan Indonseia pelepasan duyung. (dailymail)

Duyung yang dikenal juga sebagai lembu laut, bergantung kepada rumput laut sebagai sumber makanan, sehingga penyebaran hewan ini terbatas pada kawasan pantai tempat ia dilahirkan. Hewan itu membutuhkan kawasan jelajah yang luas, perairan dangkal serta tenang, seperti di kawasan teluk dan hutan bakau.

 

Tag Terkait

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya