5 Serangga Mungil Ini Pernah Jadi Senjata Mematikan Saat Perang

Pada zaman dulu, ketika persenjataan belum secanggih sekarang, banyak negara yang menggunakan serangga untuk melawan musuh-musuhnya.

oleh Azwar Anas diperbarui 18 Mar 2016, 10:37 WIB
Serangga yang pernah digunakan untuk menjadi senjata untuk perang

Citizen6 Jakarta - Perang adalah soal siapa melawan siapa. Perang membutuhkan strategi, dan strategi itulah yang akan menjadi senjata untuk melawan dan menumbangkan musuh. Pada zaman dulu, ketika persenjataan belum secanggih sekarang, banyak negara yang menggunakan serangga untuk melawan musuh-musuhnya. Seperti apa ceritanya, berikut kisahnya.

Lebah yang Mematikan

Pada zaman Romawi Kuno sengatan lebah beracun menjadi senjata mematikan di medan perang. Caranya mereka akan menangkar banyak lebah beracun ke dalam wadah khusus untuk kemudian dilepaskan ke arah musuh.

Orang yang bertugas membawa lebah biasanya sudah meminum penawar anti racun. Ide lebah sebagai serangga banyak digunakan di masa lalu karena dianggap sangat efektif dan efisien dalam menjatuhkan banyak lawan.


Kutu untuk Menyebarkan Virus

Serangga yang pernah digunakan untuk menjadi senjata untuk perang

Strategi ini dilakukan Jepang tepatnya di Distrik 731. Mereka mengembangbiakkan jenis kutu terbang yang telah disuntik dengan virus berbahaya. Mereka kemudian menyebarkan hewan kecil tersebut dengan balon udara ke Amerika Serikat.

Tak lama, kutu-kutu itu menjadi wabah mematikan yang menjangkiti warga di negara Paman Sam tersebut. Bahkan konon, kutu tersebut dapat menyebabkan kematian dengan sangat cepat.


Nyamuk Malaria

Serangga yang pernah digunakan untuk menjadi senjata untuk perang

Pemimpin otoriter Jerman, Adolf Hitler memang memiliki obsesi yang sangat tinggi. Hitler ingin membuat senjata dari nyamuk malaria yang kebal saat dibawa menggunakan pesawat. Kelak jika percobaan ini berhasil, Jerman akan menyebarkannya ke Amerika.

Hitler terus mengembangkan senjata dari nyamuk malaria, hingga membuat geram negara-negara sekutu. Bahkan dikabarkan, Amerika meluluhlantakkan laboratorium Nazi dan mengambil dokumen-dokumen untuk kemudian dikembangkan menjadi senjata biologi yang mematikan.


Kalajengking untuk Jebakan Mematikan

Efek dari sengatan kalajengking sangat menyakitkan. Selain itu akan membuat seseorang merasa pusing bahkan jika dosisnya tinggi akan menyebabkan kematian. Strategi sengatan kalajengking ini sudah digunakan sejak zaman Romawi Kuno.

Mereka mengumpulkan kalajengking dan menaruhnya di lubang sebagai jebakan. Jika ada musuh terjatuh, kalajengking akan langsung mengeroyoknya. Bahkan kalajengking juga dilemparkan layaknya bom granat. Meski jarang ada yang tersengat, namun kalajengking itu membuat musuh menjadi panik.


Nyamuk untuk Penyebaran Demam Kuning

Sebenarnya senjata nyamuk untuk menyebarkan wabah kuning merupakan pengembangan dari Jerman. Bedanya, Amerika membuat nyamuk yang menyebarkan penyakit demam kuning. Senjata ini dibuat dan akhirnya diujicobakan kepada penduduknya sendiri hingga membuat banyak orang mengalami demam kuning yang tujuh di antaranya meninggal dunia.

Peristiwa ini terjadi pada November 1956. Saat itu militer Amerika membawa setidaknya 600.000 nyamuk yang sudah terinfeksi oleh demam kuning. Nyamuk itu akhirnya disebar di wilayah Georgia dan membuat banyak warga jadi sakit. Apa yang dilakukan oleh Amerika ini mendapatkan protes yang sangat besar. Banyak warga merasa tidak dimanusiakan karena digunakan untuk kelinci percobaan.

(war)

**Ingin berbagi informasi dari dan untuk kita di Citizen6? Caranya bisa dibaca di sini


**Ingin berdiskusi tentang topik-topik menarik lainnya, yuk berbagi di Forum Liputan6

 

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya