TemanAhok: Ada SahabatDjarot, Kompetisi Makin Ramai

Munculnya SahabatDjarot justru mendapat sambutan positif dari salah satu inisiator TemanAhok, Muhammad Fathoni.

oleh Luqman Rimadi diperbarui 18 Mar 2016, 05:17 WIB
Ratusan orang yang menamakan dirinya sebagai "Teman Ahok." melakukan aksi di Bundaran HI, Jakarta, Minggu (1/3/2015). Aksi mereka sebagai bentuk dukungan kepada Ahok yang ingin membongkar dana siluman di Pemprov DKI (Liputan6.com/Herman Zakharia)

Liputan6.com, Jakarta - TemanAhok selaku relawan penyokong Basuki Tjahaja Purnama atau Ahok untuk maju di Pilgub DKI 2017 mulai mendapat saingan dalam merebut simpati warga Jakarta.

Salah satunya komunitas pendukung Wagub DKI Jakarta Djarot Saiful Hidayat yaitu SahabatDjarot. Relawan ini pertama kali digaungkan putra sutradara dan penulis lagu Eros Djarot, Banyu Biru pada 15 Maret 2016 dalam akun Twitter @banyubiru.

Munculnya SahabatDjarot justru mendapat sambutan positif dari salah satu inisiator TemanAhok, Muhammad Fathoni. Ia menganggap keberadaan SahabatDjarot justru akan meramaikan kompetisi memperebutkan kursi DKI 1.

"Kita nggak jadi masalah, itu kan SahabatDjarot ingin majukan Djarot juga. Kita nggak ada masalah, justru semakin ramai kan," ujar Fathoni saat berbincang dengan Liputan6.com di markas TemanAhok, Jalan Pejaten Raya, Graha Pejaten, Jakarta Selatan, Kamis (17/3/2016) malam.

 

Karena telah menentukan sikap masing-masing, yaitu Ahok memutuskan maju dengan jalur independen dan Djarot yang menunggu restu PDI Perjuangan, ia berharap persaingan dan penggalangan dukungan dilakukan secara sehat dan tidak saling menyerang.

"Kita sih tetap berjalan seirama, mereka jalan mencari dukungan kepada Pak Djarot, ya kita pun demikian. Kita nggak ada istilah musuhan dengan siapa pun. Kita jalan masing-masinglah," ucap Fathoni.

Berbeda dengan SahabatDjarot yang baru dicetuskan dalam beberapa hari ini, menurut dia, Teman Ahok telah ada lebih dulu dan melakukan upaya penggalangan KTP bagi Ahok untuk maju sebagai calon independen.

"Awalnya Pak Ahok kan emang maunya sama Pak Djarot, tapi Pak Djarot tidak bisa tentukan sikap. Kita inginnya agar Pak Ahok segera tentukan wakil, karena formulir yang dibuat ini kan pasangan calon independen. Makanya karena belum ada keputusan, Pak Ahok akhirnya tentukan sikap dan memilih Pak Heru," pungkas Fathoni. ‎

Rekomendasi

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya