Liputan6.com, Bengkulu - Para pelaku usaha berbasis jaringan interkoneksi networking (internet) atau lebih dikenal dengan nama bisnis e-commerce seperti online shop bakal menjadi prioritas pendataan dalam Sensus Ekonomi 2016. Sensus ini akan dilakukan oleh Badan Pusat Statistik secara serentak pada Mei 2016 nanti.
Kepala BPS Provinsi Bengkulu Aden Gultom mengatakan, online shop akan didata atau dicacah setara dengan bisnis atau usaha berbasis rumah tangga. "Secara personal, pelaku usaha jual beli melalui online lebih banyak melalui rumah tangga," ujar Aden di Bengkulu (18/3/2016).
Tetapi untuk bisnis online yang sudah berbadan hukum, pihak BPS akan melakukan pencacahan melalui direktori yang didata melalui Kementerian Komunikasi dan Informatika karena usaha ini memiliki jaringan lintas sektoral.
BPS juga akan melakukan pendataan terhadap usaha yang berkantor di gedung permanen yang masuk dalam Daftar perusahaan besar, kecil dan Menengah.
Usaha lain yang juga didata adalah para pelaku usaha yang tidak memiliki kantor permanen dan waktu yang terjadwal seperti di pasar atau pekan kalangan maupun pedagang musiman.
Pencacahan juga dilakukan terhadap usaha bergerak ataumobile seperti pedagang makanan keliling yang menggunakan gerobak. "Sekarang masih dalam persiapan petugas sensus dan akan dilatih, SE 2016 sendiri akan dilakukan tanggal 1 hingga 31 Mei mendatang," pungkasAdenGultom.
Baca Juga
Advertisement
Sebelumnya, Kepala BPS Suryamin mengungkapkan, Sensus Ekonomi 2016 merupakan pendataan lengkap seluruh aktivitas ekonomi, kecuali sektor pertanian yang dilaksanakan 10 tahun sekali di seluruh wilayah Indonesia. Survei ini akan dilakukan mencakup seluruh skala usaha dan pelaku usaha.
Dalam SE 2016 ini, jumlah usaha atau perusahaan di Indonesia mencapai 24 juta perusahaan, naik dari data SE 2006 tercatat 22 juta perusahaan. Penambahan tersebut seiring dinamika perkembangan dunia usaha selama satu dekade.
"Pada 1-31 Mei 2016, petugas BPS akan mendatangi dari rumah ke rumah, kantor ke kantor. Kami akan wawancara, dan mendata mulai dari tukang cukur, pedagang kaki lima (PKL) sampai perusahaan raksasa, seperti Indofood, Krakatau Steel, dan lainnya," kata Suryamin.
Untuk memuluskan jalannya sensus besar ini, diakui Suryamin, BPS merekrut sekitar 340 ribu petugas. Petugas BPS tersebut merupakan hasil seleksi terbuka dari ribuan pendaftar.
BPS mencatat, jumlah pendaftar petugas Sensus Ekonomi 2016 menembus 10 kali lipat jika dibandingkan dengan sensus sebelumnya. Sementara jumlah pegawai BPS di seluruh Indonesia hanya sebanyak lebih dari 16 ribu pegawai.
"Petugas ini sudah kami berikan pelatihan 4 hari. Petugas dilatih mengenai cara mengisi kuesioner, konsep definisi setiap pertanyaan, bagaimana melakukan wawancara responden, tujuan pengumpulan data, serta lainnya," terang Suryamin. (Yuliardi Hardjo Putra/Gdn)