Liputan6.com, Dili - Wiji Thukul, aktivis yang kerap kali berseberangan dengan pemerintah di masa Orde Baru, mendapatkan penghargaan dari Xanana Gusmao. Mantan Perdana Menteri dan Presiden Timor Leste itu mewakili Brigada Negra, kelompok tentara klandestin bagian dari Falintil, cikal bakal militer negeri itu.
Xanana menyerahkan piagam penghargaan dalam posisinya sebagai mantan Panglima Falintil.
Thukul, yang hingga kini keberadaannya tak diketahui, mendapat penghargaan karena merupakan bagian dari Partai Rakyat Demokratik (PRD) yang dahulu mendukung kemerdekaan Timor Leste.
Acara penghargaan diberikan di sela seminar "Konferensi Internasional Kedaulatan Laut Timor-Leste adalah Hak yang Tak Terbantahkan" yang digelar pada 16 Maret 2016 di ibu kota Dili.
Baca Juga
Advertisement
"Thukul mendapat penghargaan karena bersama PRD mendukung kemerdekaan Timor-Leste dan Jaker (Jaringan Kerja Kebudayaan Rakyat), terlibat dalam pembentukan solidaritas perjuangan Maubere(SPRIM)," kata adik Wiji Thukul, Wahyu Susilo kepada Liputan6.com.
Piagam diberikan Xanana kepada anak perempuan Wiji Thukul, Fitri Nganthi Wani.
Menurut salah seorang undangan yang hadir, Nug Katjasungkana, dari penghargaan diberikan kepada anggota PRD dan 400 tentara Brigada Negara lainnya serta lembaga hak asasi manusia dari Portugal dan Australia.
"PRD yang mendapat penghargaan itu Budiman Sujatmiko, Wilson, Bimo Petrus, Jakobus Eko Kurniawan, Petrus Haryanto, Wiji Tukul dan Ditha Indah Sari," ujar Nug, penasihat media untuk Sekretariat Negara urusan Perempuan di bidang sosial dan ekonomi.
"Thukul diwakili anaknya, Nghanti. Sementara Bimo Petrus karena masih hilang, yang datang bapaknya. Untuk Petrus Hariyanto sakit ginjal, jadi yang terima istrinya," ujar Nug lagi.
Terkait dengan isi media sosial yang menyebut Thukul diberi penghargaan karena membuat bom untuk Timor Timur, Nug membantahnya.
"Tidak ada satu pun orang di lokasi bilang Tukhul buat bom. Tidak ada orang yang bilang Tukhul mati di perbatasan karena bom," tutur Nug. Hal yang sama dikatakan oleh Wahyu Susilo.
"Saat menyerahkan penghargaan, Xanana hanya mengatakan, 'Bapakmu ada di sini' sambil tersenyum kepada Nganthi Wani," ucap Nug.
Dalam acara itu, menurut Nug, Xanana lebih banyak mengungkapkan tentang perjuangan untuk mendapatkan kedaulatan atas Laut Timor. Nama Wiji Thukul sama sekali tak disinggung di depan peserta seminar.