Tanggapan Wagub Jabar Deddy Mizwar soal Proyek Kereta Cepat

Pemerintah provinsi Jawa Barat akan berhati-hati untuk masuk proyek kereta cepat Jakarta-Bandung.

oleh Achmad Dwi Afriyadi diperbarui 18 Mar 2016, 14:16 WIB
Wakil Gubernur Jawa Barat Deddy Mizwar (Liputan6.com/Atem Allatif)

Liputan6.com, Jakarta - Wakil Gubernur (Wagub) Jawa Barat Deddy Mizwar ‎mengaku belum mendapat informasi mengenai keinginan Pemerintah Provinsi Jawa Barat terlibat dalam proyek kereta cepat Jakarta-Bandung. Pihaknya mengaku baru mendengar informasi tersebut.

"Belum dengar saya, tanya Pak Gubernur," ujar dia kepada Liputan6.com, di Karawang Jawa Barat, Jumat (18/3/2016).

Namun begitu, dia mengatakan pihaknya tak mempermasalahkan jika pemerintah Jawa Barat untuk masuk ke proyek itu.

"Saya kira ‎kalau ingin boleh-boleh saja. Bisa-bisa saja tapi berapa persen relatif tergantung kemampuan," tambahnya.

Pihaknya mengatakan akan berhati-hati untuk masuk dalam proyek tersebut mengingat Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah (APBD) sebesar Rp 27 triliun. Sementara proyek kereta cepat sendiri menghabiskan biaya sekitar Rp 77 triliun.

"BUMD kita belum kuat menangani proyek Rp 77 triliun kecuali sahamnya kecil," ujar dia.

Dikabarkan Kepala Badan Penanaman Modal dan Perizinan Terpadu Pemerintah Provinsi Jawa Barat Dadang Masoem mengatakan, proyek kereta cepat yang banyak menggunakan lahan di Jawa Barat, PT Perkebunan Nusantara dan lainnya. Karena itu, Jawa Barat dalam hal ini Pemerintah Provinsi mau dilibatkan.

Ia menuturkan, Pemerintah Provinsi Jawa Barat bakal membuat Badan Usaha Milik Daerah (BUMD) sehingga dapat terlibat menggarap proyek kereta cepat Jakarta-Bandung.

"Jabar maunya kita dilibatkan BUMD punya kita, kita bentuk nanti. Ikut di situ. Berapa persennya saya tidak bisa, susah itu hitungnya. Jabar maunya 30 persen, maunya segitu, tapi lihat nanti ke depan," kata Dadang.

Seperti diketahui, PT Kereta Cepat Indonesia China (KCI) menggarap proyek kereta cepat Jakarta-Bandung. Perseruan ini merupakan perusahaan patungan antara China dan Indonesia.

Konsorsium perusahaan Indonesia antara lain PT Wijaya Karya, PT Kereta Api Indonesia, PT Jasa Marga Tbk (JSMR), dan PT Perkebunan Nusantara VIII. Keempat BUMN ini membentuk perusahaan patungan bernama PT Pilar Sinergi BUMN Indonesia.

Dari perusahaan China yang akan menggarap kereta cepat Jakarta-Bandung yaitu China Railways Corporation. (Amd/Ahm)

Rekomendasi

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya