Serangan DBD di Padang Makin Mengkhawatirkan

Kasus DBD di Padang kali ini beda dari biasanya. Sudah 6 orang pasien DBD meninggal selama sebulan terkahir.

oleh Erinaldi diperbarui 19 Mar 2016, 07:00 WIB
Nyamuk pembawa virus Dengue biasanya mengigit daerah kaki. Karena itu, keluarlah dengan mengenakan celana panjang.

Liputan6.com, Padang - Jumlah korban meninggal akibat penyakit Demam Berdarah Dengue (DBD) di Padang dalam 3 bulan terakhir terbilang mengkhawatirkan. Menurut data Dinas Kesehatan Kota Padang, 6 orang meninggal akibat DBD.

"Kita berpikir keras untuk mengatasi ini, pencegahan terus kita lakukan, fogging jadi standar wajib," kata Kepala Dinkes Kota Padang Eka Lusti pada Liputan6.com, Jumat (18/3/2016).

Menurut Eka, hasil kesimpulan sementara tim, masa inkubasi virus DBD menunjukkan gejala perubahan dari kasus biasa.

"Masa inkubasinya agak cepat, ini kesimpulan awal yang kita peroleh dari dua kasus belakangan," kata Eka.

Dalam bulan Maret, kasus DBD di Padang menelan 2 korban jiwa di di daerah Jati, Kecamatan Padang Timur, Kota Padang. Sedangkan  4 korban meninggal dalam kasus DBD terjadi di awal tahun.

 



Data Dinkes Padang, sepanjang tahun 2016--periode Januari sampai Maret--jumlah kasus DBD mencapai 255 kasus. Angka ini terbilang sama dengan tahun sebelumnya di mana periode Desember hingga Februari merupakan waktu puncak penyebaran DBD.

Sebaran kasus DBD terbilang merata hampir di setiap kecamatan di Padang. Dalam periode ini, jumlah kasus terbesar terjadi di Kecamatan Kuranji.

"Rata-rata kasus banyak ditemukan di pemukiman baru, ini terkiat dengan perilaku warga," katanya.

Tahun 2015, jumlah kasus DBD di Padang mencapai 1.100 kasus dengan jumlah korban meninggal sebanyak 9 orang. Jumlah korban meninggal ini meningkat dari tahun 2014 yang menewaskan 6 orang.

"Siklusnya berubah-ubah, dan kita sudah sasar semua kecamatan untuk mengenalkan bahaya DBD pada warga," tandas Eka.

Rekomendasi

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya