Liputan6.com, Jakarta - Pusat Pengelola Kawasan Gelora Bung Karno (PPK GBK) mengeluarkan keputusan tak populer pada awal 2016. Mereka menutup Senayan Golf Driving Range yang selama ini menjadi lahan komersial menjadi hutan kota.
Keputusan ini memang terbilang beda dari biasanya. Lokasi yang berada di tengah kota dan dekat dengan Jalan Sudirman tentu akan lebih menguntungkan kalau dikomersialkan seperti golf.
Direktur Utama PPK GBK Winarto mengatakan, keputusan ini diambil setelah dirinya melihat aturan yang ada. Berdasar Perda No 1 tahun 2014 tentang Rencana Dasar Tata Ruang (RDTR) lokasi itu seharusnya ruang hijau rekreasi.
Dari situ pula, Winarto yang baru dilantik pada Januari 2016 langsung memutuskan menutup Senayan Golf dan mengubah menjadi taman kota.
"Kami dari GBK sudah bertekad mewujudkan 4,6 hektare ini menjadi hutan kota dan kemungkinan ditambah lagi sesuai dengan Perda RDTR," kata Winarto di Golf Driving Range, Senayan, Jakarta, Jumat (18/3/2016).
Pihaknya berharap pada semester pertama 2016 sudah bisa wujudkan penanaman sejumlah pohon.
Baca Juga
Advertisement
Keputusan ini bukan tanpa pertentangan. Winarto menjelaskan, banyak rekan dari sektor swasta yang mempertanyakan keputusan itu. Mengingat nilai ekonomis lahan ini sangat menjanjikan.
"Beberapa teman dari kalangan swasta bilang GBK apa sudah gila? bodoh banget tanah di pinggir Sudirman 4,6 hektare kok dihijaukan," ujar dia.
"Kawasan ini begitu mahal Rp 150 juta per meter. 4,6 hektare itu Rp 6,9-7 triliun. Itu dihibahkan ke masyarakat untuk hutan kota. Saya kira ini luar biasa," ujar Winarto.
Tidak semua lahan Senayan Golf akan dibuat lahan hijau. Aturan masih memberi kelonggaran untuk membangun bangunan. Ada lahan 5% dari seluruh luas lahan maksimal 2 lantai.
Lahan ini akan digunakan untuk membangun club house yang akan bagi warga yang ingin menyimpan barang, mandi sehabis berolahraga, termasuk untuk lokasi makanan.
Untuk pepohonan yang akan ditanam sampai saat ini masih dalam inventarisir. Beberapa tanaman langka sudah masuk daftar, seperti pohon gandaria, menteng, duku, bungur, dan lainnya.
"Kami memohon beri saran dari manapun boleh. Masukan itu akan kami catat diskusi perancanaan, untuk dituangkan semaksimal mungkin. Diharapkan pertengahan Juni ini kita sudah mulai penanaman," pungkas Winarto.