Liputan6.com, Losail - Tidak ada yang lebih menarik daripada menyaksikan aksi saling salip di antara para pembalap MotoGP di lintasan. Aksi berani para rider itu menjadi magnet bagi para pencinta olahraga balap motor paling bergengsi di dunia tersebut.
Intrik, kontroversi, hingga psywar menjadi bumbu dalam persaingan untuk menjadi yang terbaik di ajang adu cepat kuda besi ini. Nama-nama tenar semacam Valentino Rossi, Dani Pedrosa, Marc Marquez, dan Jorge Lorenzo menjanjikan tontonan seru di lintasan balap.
Baca Juga
- Rio Haryanto: Cuaca di GP Australia Susah Ditebak
- 8 Besar Liga Champions: Muenchen Meraba Kekuatan Benfica
- Piala Bhayangkara: Beto Pimpin Sriwijaya FC Permalukan PBFC
Advertisement
Lorenzo yang menunggangi motor Movistar Yamaha memastikan diri menjadi juara dunia MotoGP 2015. Namun, status itu tidak digapainya dengan mudah, berbagai kontroversi mengiringi kesuksesan dia tahun lalu.
Rekan setim Lorenzo, Rossi, menudingnya mendapat bantuan dari Marquez untuk meraih gelar juara dunia MotoGP 2015 dalam balapan pamungkas di GP Valencia. Ketidakharmonisan Lorenzo dan Rossi pun diprediksi akan kembali terjadi pada tahun ini.
Sikap permusuhan jauh-jauh hari juga sudah diperlihatkan oleh Rossi terhadap Marquez. Pembalap berjuluk The Doctor ini malah enggan menganggap Marquez sebagai seorang teman, sejak insiden yang terjadi di Sirkuit Sepang tahun lalu.
Perang di lintasan balap MotoGP akan banyak melibatkan tiga pembalap ini, Rossi, Lorenzo, dan Marquez. Melihat dari tes pramusim, tidak bisa dipungkiri bahwa ketiga rider ini siap merebut tahta juara MotoGP 2016.
Berbagai insiden yang terjadi pada MotoGP 2015 melatarbelakangi rivalitas Rossi, Lorenzo, dan Marquez. Yang pasti, dengan adanya genderang perang dari masing-masing pembalap, MotoGP 2016 bakal lebih panas dari sebelumnya.
"Setelah apa yang terjadi, kami tak bisa lagi berteman. Namun kami harus jadi lawan di trek, semoga untuk beberapa tahun ke depan. Dan kami harus saling hormati. Itu penting," kata Rossi.
Marquez pun menanggapi tudingan Rossi. Dalam jumpa pers, Rabu (16/3/2016), ia kecewa disebut pengkhianat oleh pembalap asal Italia tersebut.
"Rossi bilang saya mengkhianatinya. Tanyakan saja padanya bagaimana dan kenapa?" ujar Marquez seperti dilansir Speedweek.
"Saya tidak mau lagi menaruh kayu di dalam api karena ingin fokus di MotoGP 2016. Lagipula jika masalah ini terus diungkit, Rossi akan terus mendesak saya," kata Marquez tersenyum.
Untuk Lorenzo, dia sempat dicibir karena dianggap menjadi pihak yang diuntungkan dalam perseteruan yang terjadi antara Rossi dan Marquez tahun lalu. MotoGP 2016, Lorenzo bertekad mempertahankan gelar juara dunia demi membungkam cibiran tersebut.
Kenyataannya saya mendapatkan gelar juara dan harus saya akui itu adalah musim yang luar biasa. Tentu dalam dunia olahraga, orang-orang dapat menyampaikan pendapatnya. Namun, saya tidak tahu pasti apa yang terjadi di luar lintasan,” ujar Lorenzo seperti dilansir Crash.
"Musim lalu adalah tahun yang luar biasa. Musim lalu adalah tahun yang penting. Tetapi, ini adalah tahun yang berbeda. Tahun 2015 sudah berlalu dan musim ini adalah tantangan baru bagi saya," kata Lorenzo.
Akan tetapi, Pedrosa tidak bisa dipinggirkan sebagai salah satu pesaing yang dapat mengubah peta juara. Pedrosa memiliki kemampuan untuk berada sejajar dengan Rossi, Lorenzo, dan Marquez di lintasan balap.
Bukan hanya itu, pembalap Suzuki Ecstar, Maverick Vinales, diprediksi bakal bersinar tahun ini. Begitu juga dengan duo pembalap Ducati, Andrea Iannone dan Andrea Dovizioso yang patut diperhitungkan bisa mencuri kemenangan sepanjang seri MotoGP 2016 berlangsung.
MotoGP Qatar yang digelar 20 Maret 2016 akan menjadi pertarungan pertama dari perang para penunggang kuda besi. Menarik menyimak apakah Rossi, Lorenzo, atau Marquez yang berjaya di akhir musim, atau ada kejutan dari Pedrosa dan rider-rider Ducati maupun Suzuki?