Liputan6.com, Washington - Dalam sebuah surat yang dikirim pada Februari lalu kepada Obama, seorang warga Kuba bernama Ileana Yarza mengundang pemimpin AS itu untuk datang ke rumahnya di kawasan Vedado, Havana untuk meminum secangkir kopi Kuba.
"Saya rasa tidak banyak orang Kuba begitu bersemangat seperti saya untuk bertemu dengan Anda secara pribadi bukan sebagai orang penting Amerika, namun sebagai presiden menawan yang senyum lebarnya menyenangkan hati," tulis Ileana yang dikutip dari laman Gedung Putih, whitehouse.gov, Sabtu (19/3/2016).
Dia juga menulis bahwa dia akan senang sekali jika Obama berkunjung dengan istrinya yang cantik.
Keinginan seorang perempuan Kuba berusia 76 tahun untuk minum kopi dengan Presiden Barack Obama mungkin terdengar agak berlebihan. Namun, sepertinya keinginan itu bakal terkabul ketika Obama mengunjungi Kuba pada Minggu besok.
Hal itu bisa diketahui dari surat balasan yang dikirim Obama untuk Ileana. Kepada sahabat penanya itu Obama menulis:
Terima kasih untuk kata-kata baik Anda. Saya harap surat ini, yang akan mencapai Anda dengan penerbangan pos langsung pertama antara Amerika Serikat dan Kuba dalam lebih dari 50 tahun, berfungsi sebagai pengingat mengenai sebuah babak baru yang cerah dalam hubungan antara kedua negara kita. Saya tidak sabar untuk mengunjungi Havana dan mudah-mudahan, saya akan punya waktu untuk menikmati secangkir kopi Kuba.
Baca Juga
Advertisement
Tentu saja Ileana senang tak terkira. Dari sejumlah foto yang dipublikasikan, terlihat Ileana sangat senang ketika membuka amplop dengan perangko yang berisi surat dari Obama.
Tonggak Sejarah
Presiden Amerika Serikat sudah tidak bepergian ke Kuba hampir 90 tahun. Tapi, pada 20 Maret besok, Presiden Obama akan menginjakkan kaki di negara pulau yang hanya berjarak 90 mil di lepas pantai Florida.
Kunjungan ini merupakan tonggak sejarah setelah lebih dari setahun kemajuan dari Desember 2014, ketika Obama mengumumkan bahwa ia telah meninggalkan pendekatan era Perang Dingin yang gagal ke Kuba dan mendukung program baru untuk menormalkan hubungan.
Sejak itu, penerbangan antara kedua negara mulai dipulihkan. "Dan hari ini, kita mengembalikan surat langsung untuk pertama kalinya dalam 50 tahun," kata Obama menanggapi suratnya untuk Ileana.