Sulitnya Distribusi Soal UN ke Daerah Perbatasan dengan Filipina

Kapal yang hanya datang seminggu sekali dan cuaca buruk jadi penghalang pendistribusian soal UN ke daerah perbatasan.

oleh Yoseph Ikanubun diperbarui 19 Mar 2016, 09:03 WIB
Sebanyak 976 koli (satuan barang bagasi atau barang kiriman) naskah ujian nasional (UN) tingkat SMA/SMK sederajad untuk Provinsi Sulawesi Utara sudah tiba dari Makassar pada Jumat 18 Maret 2016.

Liputan6.com, Manado - Sebanyak 976 koli (satuan barang bagasi atau barang kiriman) naskah ujian nasional (UN) tingkat SMA/SMK sederajat untuk Provinsi Sulawesi Utara sudah tiba dari Makassar pada Jumat 18 Maret 2016. Naskah ujian itu segera didistribusikan ke 15 kabupaten/kota di Sulawesi Utara.

Namun, penyaluran ke daerah ini sulit dilakukan, terutama di daerah perbatasan yang berbatasan dengan Filipina seperti Kabupaten Sangihe dan Kabupaten Talalud. Sebab, harus mengikuti jadwal kapal yang hanya ada seminggu sekali.

"Belum lagi jika cuaca buruk," ungkap Kepala Dinas Pendidikan Nasional (Diknas) Sulut, Asiano Gammy Kawatu di Manado, Sabtu (19/3/2016).


Karena itu, lanjut Asiano, untuk mendistribusikan soal ujian, dipilih transportasi umum melalui jalur laut. "Karena kalau sewa kapal memang mahal, dan dana tidak tersedia untuk itu," kata dia.

Asiano mengatakan, pada 21 Maret pekan depan, pihaknya sudah mulai mendistribusikan naskah ke daerah kepulauan. Sementara saat ini, naskan akan disimpan dulu di Ibu Kota Kabupaten Sangihe dan Talaud.

"Selanjutnya menunggu jadwal kapal dan cuaca kondusif untuk dilanjutkan ke 2 daerah yakni Miangas dan Marore, yang notabene berbatasan langsung dengan Filipina," jelas Asiano.

Di Sulawesi Utara ada 68.082 siswa jenjang SMP-LB, SMA-LB, SMP/MTS, SMA/MA/SMTK, dan SMK yang siap mengikuti Ujian Nasional (UN) Tahun 2016 pada 4-7 April 2016.

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya