Seorang peneliti mengecek alat uji pasir dan debu di Pusat Keamanan Nuklir, Beijing, Cina, Jumat (18/3). Pusat Keamanan Nuklir ini merupakan hasil kerjasama China dan Amerika Serikat. (REUTERS/Kim Kyung-Hoon)
Petugas keamanan berdiri di depan pintu gerbang Pusat Keamanan Nuklir, Beijing , Cina, Jumat (18/3). Pusat Keamanan Nuklir ini merupakan hasil kerjasama China dan Amerika Serikat. (REUTERS/Kim Kyung-Hoon)
Seorang peneliti saat bekerja di laboratorium tes kompatibilitas elektromagnetik di Pusat Keamanan Nuklir, Beijing, Cina, Jumat (18/3). Pusat Keamanan Nuklir ini merupakan hasil kerjasama China dan Amerika Serikat. (REUTERS/Kim Kyung-Hoon)
Pekerja menunjukkan deteksi intrusi perimeter dan sistem penilaian di aula pameran Pusat Keamanan Nuklir, Beijing, Cina, Jumat (18/3). Pusat Keamanan Nuklir ini merupakan hasil kerjasama China dan Amerika Serikat. (REUTERS/Kim Kyung-Hoon)
Seorang peneliti berjalan keluar dari laboratorium tes kompatibilitas elektromagnetik di Pusat Keamanan Nuklir, Beijing, China, Jumat (18/3). Pusat Keamanan Nuklir ini merupakan hasil kerjasama China dan Amerika Serikat. (REUTERS/Kim Kyung-Hoon)
Seorang peneliti bekerja di x-Ray laboratorium analisis Center of Excellence di Pusat Keamanan Nuklir, Beijing, China, Jumat (18/3). Pusat Keamanan Nuklir ini merupakan hasil kerjasama China dan Amerika Serikat. (REUTERS/Kim Kyung-Hoon)
Peneliti berada di dalam laboratorium uji air di Pusat Keamanan Nuklir, Beijing, China, Jumat (18/3). Pusat Keamanan Nuklir ini merupakan hasil kerjasama China dan Amerika Serikat. (REUTERS/Kim Kyung-Hoon)