Liputan6.com, Jakarta - Imbauan pemadaman listrik selama satu jam pada peringatan Earth Hour tadi malam (19/3/2016) faktanya tak secara signifikan menurunkan konsumsi listrik di Jakarta. PT PLN (Persero) mencatat penurunan beban penggunaan listrik hanya 80 Megawatt (Mw) dengan nilai Rp 160 miliar.
Deputi Manager Komunikasi dan Bina Lingkungan PLN Disjaya, Mambang Hartadi mengungkapkan, beban puncak konsumsi daya listrik pada saat imbauan pemadaman pukul 20.30-21.30 WIB berkurang menjadi 3.890 Mw. Sementara pada jam-jam tersebut, biasanya beban puncak mencapai 3.970 Mw di wilayah Jakarta.
Baca Juga
Advertisement
"Artinya beban puncak listrik turun 80 Mw saat Earth Hour semalam," katanya saat dihubungi Liputan6.com, Jakarta, Minggu (20/3/2016).
Jika dikonversi dalam rupiah, Mambang bilang, 1 Mw sama dengan 1 juta watt. Penghematannya secara nilai bisa dihitung dengan 1 watt dikalikan dengan biaya produksi listrik sebesar Rp 2.000. Sehingga, 1 juta watt (1 Mw) penghematannya mencapai Rp 2 miliar. Total penghematan mencapai 80 Mw, dengan demikian, nilai penghematan listrik dari peringatan Earth Hour Rp 160 miliar.
"Memang termasuk kecil cuma 80 Mw. Sedangkan di Earth Hour tahun lalu penghematannya cukup besar sampai ribuan Mw, kalau tidak salah 2.000 Mw. Tapi itu untuk Jakarta dan wilayah Tangerang," terang Mambang.
Menurutnya, penurunan konsumsi listrik paling signifikan terjadi di wilayah Jakarta Barat dan Jakarta Utara. Sedangkan untuk Jakarta Pusat, Selatan, dan Timur masih seperti biasa.
"Semalam kan malam minggu, jadi sulit ya lampu-lampu di jalan, taman dan tempat rekreasi mati karena masyarakat pada libur. Kalau kantor-kantor kan memang pada tutup, jadi dipadamkan," tutur Mambang. (Fik/Zul)