Liputan6.com, Jakarta - Badan Metereologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) Stasiun Pekanbaru, mendeteksi 8 titik panas tersebar di 4 kabupaten di Provinsi Riau. Sebagian titik panas hampir pasti dinyatakan sebagai kebakaran hutan.
Kepala BMKG Pekanbaru Sugarin menjelaskan, seluruh titik panas yang terdeteksi satelit Terra dan Aqua pada Minggu (20/3/2016) pukul 05.00 WIB itu terdeteksi merata di Bengkalis, Meranti, Indragiri Hulu, dan Pelalawan.
"4 titik panas terdeteksi di Bengkalis, 2 titik di Meranti dan 1 titik masing-masing di Pelalawan dan Indragiri Hulu," kata Sugarin seperti dilansir Antara.
Dari 8 titik panas yang terpantau, Sugarin mengatakan, 3 di antaranya dipastikan sebagai titik api atau mengindikasikan adanya kebakaran hutan dan lahan dengan tingkat kepercayaan di atas 70 persen. Ketiga titik panas itu masing-masing terpantau di Bengkalis, Meranti dan Pelalawan.
Sementara itu, berdasarkan data BMKG, sejumlah wilayah lainnya di Sumatera turut terpantau adanya titik panas. Sugarin mengatakan, titik panas terbanyak terdeteksi di Provinsi Nangroe Aceh Darussalam dengan 13 titik.
Selanjutnya di Sumatera Utara 4 titik, Sumatera Barat 3 titik, Jambi dan Kepulauan Riau masing-masing 1 titik panas.
Baca Juga
Advertisement
Siaga Darurat
Pemerintah Provinsi Riau menetapkan status siaga darurat kebakaran hutan dan lahan atau Karhutla sebagai upaya untuk mempercepat pencegahan dan penanggulangan kebakaran pada 7 Maret 2016 lalu. Pelakasana Tugas Gubernur Riau Arsyadjuliandi Rachman mengatakan, langkah tersebut diambil setelah mempertimbangkan sejumlah hal seperti prediksi BMKG yang menyatakan bahwa curah hujan wilayah utara Riau terus menipis.
Dengan ditetapkannya status tersebut, lanjut Arsyadjuliandi, selain memaksimalkan proses pemadaman juga dapat memaksimalkan upaya pencegahan termasuk sosialisasi ke masyarakat.
Provinsi Riau melalui Satgas Karhutla terus berusaha menanggulangi kebakaran di wilayah tersebut. Komandan Satgas Karhutla Riau Brigjen TNI Nurendi mengatakan bahwa saat ini pihaknya telah mengirim sebanyak 6 satuan setingkat kompi untuk melakukan pencegahan dengan patroli dan penindakan Karhutla.