Liputan6.com, Jakarta - Warga kolong Jalan Tol Wiyoto Wiyono, Penjaringan, Jakarta Utara, masih bertahan jelang penggusuran yang akan dilakukan Pemprov DKI Jakarta. Warga menunggu hasil musyawarah yang membahas ganti rugi.
Seperti ditayangkan Liputan 6 Petang SCTV, Minggu (20/3/2016), Pak Mali, seorang warga kolong tol tak siap dengan rencana penggusuran. Ia mengaku tak punya cukup uang untuk kembali ke kampung halaman. Bahkan menangis karena tak tahu harus ke mana jika bedengnya digusur.
Baca Juga
Advertisement
Mali adalah seorang warga yang memutuskan bertahan di permukiman padat, kolong Tol Wiyoto-Wiyono, Penjaringan, Jakarta Utara, walau telah ada dua surat peringatan dari Pemprov DKI Jakarta.
Hingga kini penggusuran belum dilakukan. Komisi A DPRD DKI Jakarta bahkan secara resmi meminta penundaan penggusuran.
Kolong Tol Penjaringan telah lama beralih fungsi menjadi permukiman warga. Lebih dari 420 kepala keluarga membangun bedeng dengan tinggi tidak sampai 2 meter, yang bisa dihuni 5 hingga 10 orang.
Meski pengap dan tentu saja tidak sehat, mereka mengaku betah tinggal di bedeng kolong tol.