Liputan6.com, Jakarta - Rencana sopir angkutan umum menggelar unjuk rasa hari ini batal digelar. Hal ini lantaran Polda Metro Jaya tenggah menggelar serah terima jabatan.
"Kesepakatannya Selasa, karena hari ini sertijab Polda," kata Ketua Paguyuban Pengemudi Angkutan Darat (PPAD), Cecep Handoko kepada Liputan6.com, Senin (21/3/2016).
Menurut Cecep, aksi demo tidak dilakukan hari ini karena mereka ingin menghormati pihak keamanan yang sedang beracara.
"Sebagai warga taat hukum dan yang kami perjuangkan terkait penegakan hukum, jadi kami tunjukkan penghormatan kepada negara. Pertimbangannya ya asas etika sebagai WNI yang baik," kata Cecep.
Dalam aksi demo besok, mereka menuntut pemerintah untuk memberi tindakan tegas dengan membekukan operasional angkutan umum yang menggunakan mobil berpelat hitam.
Mereka menilai operasional kendaraan itu melanggar Undang-Undang Nomor 22 Tahun 2009 tentang Angkutan Jalan.
Berdasarkan data yang dihimpun Liputan6.com, Senin (21/3/2016), unjuk rasa itu akan diikuti sekitar 10.000 armada angkutan umum di DKI Jakarta. Armada itu terdiri dari taksi, mikrolet, kopamilet, Koperasi Wahana Kalpika (KWK), dan pengemudi bajaj.
Baca Juga
Advertisement
Awalnya, unjuk rasa akan digelar Senin (21/3/2016) pukul 08.00 hingga 17.30 WIB. Rencananya, mereka akan berkumpul di sejumlah titik di Jakarta. Yaitu Terminal Kampung Melayu Jakarta Timur, Terminal Senen Jakarta Pusat, Terminal Kalideres dan Citraland Jakarta Barat, Terminal Tanjung Priok Jakarta Utara, dan Terminal Blok M Jakarta Selatan.
Rute aksi akan menempuh jalan Lapangan Parkir Timur Senayan-DPR RI. Selanjutnya mereka akan menggelar demo di depan Gedung DPR dan Kementerian Informasi dan Informatika.