Liputan6.com, Jakarta - Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) menilai ekuinoks yang terjadi hari ini merupakan kejadian yang biasa. Fenomena tersebut sebenarnya juga pernah berlangsung pada 21 Maret 2015.
"Betul hari ini ada ekuinoks, fenomena itu pernah juga terjadi pada tanggal 21 di tahun sebelumnya (2015)," kata Kepala Subbidang Informasi Meteorologi BMKG, Hary Tirto Djatmiko, saat dihubungi Liputan6.com, Jakarta, Senin (21/3/2016).
Namun begitu, kata Hary, masyarakat diminta tidak terlalu khawatir terhadap dampak yang ditimbulkan. Fenemona ekuinoks ditegaskan dia sebagai kondisi alamiah.
Baca Juga
Advertisement
"Fenomena yang wajar dan fenomema alamiah. Itu merupakan kejadian pergerakan matahari yang tepat di atas khatulistiwa. Masyarakat tidak usah khawatir," ujar Hary.
Dia menyatakan, ekuinoks juga akan terjadi selama dua kali dalam tahun ini, yaitu pada 21 Maret dan 23 September 2016. "Tidak ada dampaknya apa-apa," ujar dia.
Dia menyatakan fenomena ekuinoks ini bisa dijadikan tanda dari perpindahan musim. Baik itu dari musim hujan ke panas maupun sebaliknya.
"Setiap tahun fenomena ekuinoks sebagai penanda bergantinya musim, dari hujan ke kemarau maupun sebaliknya. Masuknya ekuinoks itu sebagai transisi musim," ucap Hary.