Liputan6.com, Sentul - Tahun ini, sejumlah motor yang berlaga di MotoGP, termasuk Yamaha, mengimplementasikan winglet. Komponen berbentuk sayap kecil ini dianggap bisa meningkatkan aerodinamika.
Menurut M Abidin, GM Service and Motorsport PT Yamaha Indonesia Motor Manufacturing (YIMM), penggunaan alat ini sangat tergantung pada kebutuhan serta gaya berkendara pembalap.
"Kalau agresif rider kurang bisa merasakan manfaat winglet. Kalau 'smooth rider' seperti Dani Pedrosa itu bisa merasakan," ujarnya di sela acara Yamaha Sunday Race yang digelar di Sirkuit Sentul, Jawa Barat, Minggu (22/3/2016).
Baca Juga
Advertisement
"Di Yamaha sendiri hanya Jorge (Lorenzo) yang pakai. (Valentino) Rossi tidak pakai karena ia tidak butuh," lanjut Abidin.
Dikesempatan yang sama, Matteo Guerinoni, mantan pembalap sekaligus komentator MotoGP tahun ini, menjelaskan lebih jauh penggunaan winglet dari sisi teknis.
Menurutnya, dengan menggunakan winglet, seorang pembalap bisa membuka throttle habis-habisan setelah di tikungan tanpa wheelie (roda depan terangkat). Dengan kata lain, winglet memberikan efek downforce (gaya tekan ke bawah) pada ban depan sehingga meningkatkan traksi.
Ia juga membantah jika ada isu bahwa penggunaan winglet bisa mengganggu pembalap yang ada di belakangnya, misalnya kaki bisa tersangkut. "Saya tidak lihat masalah itu. Kalau tersenggol, itu (winglet) malah bisa patah," tambah Matteo.
Senada dengan Abidin, Matteo juga menambahkan bahwa meski winglet penting, tapi pada dasarnya itu tergantung kinerja motor. "Ducati pertama kali yang pakai. Itu karena dia motornya luar biasa sulit dikontrol," tutupnya.