Alasan Kuat Rio Haryanto Bisa Berjaya di Bahrain

Peluang Rio Haryanto menuju GP Bahrain Formula 1 2016.

oleh Ahmad Fawwaz Usman diperbarui 21 Mar 2016, 11:30 WIB
Rio Haryanto (REUTERS/Jason Reed)

Liputan6.com, Jakarta Bahrain International Circuit bukan tempat yang asing untuk Rio Haryanto. Pembalap Manor Racing itu sempat berjaya saat masih turun di GP2 Series.  Peluang untuk dapat hasil lebih baik pun terbuka.

Harus diakui, debut Rio di lintasan Formula 1 berjalan sangat buruk. Harapan melihat pembalap kebanggaan Indonesia ini menyentuh garis finis pada GP Australia 2016 di Sirkuit Albert Park, Minggu (20/3/2016), pun tidak kesampaian.

Awalnya, segala sesuatunya berjalan dengan baik untuk Rio. Meski harus menjalani start dari urutan paling buncit, pria kelahiran 22 Januari 1993 ini tetap tenang. Bahkan, ia sempat merangsek ke posisi 18 setelah beberapa pembalap out.

Sayang, petaka harus dihadapi Rio pada lap 17. Problem gearbox memaksa Rio tak bisa melanjutkan balapan setelah sempat dihentikan selama 25 menit menyusul kecelakaan yang terjadi antara Fernando Alonso dan Esteban Gutierrez.

Baca Juga

  • Kunci Marquez Asapi Rossi di MotoGP Qatar
  • Gagal Podium di MotoGP Qatar, Rossi: Kami Tetap Tangguh
  • Jadi Pahlawan MU, Van Gaal Puji Rashford Setinggi Langit


Meski menjalani debut mengecewakan, Rio tetap optimis menatap seri selanjutnya, yakni GP Bahrain pada 3 April 2016. Optimisme Rio bukan tanpa alasan. Itu karena Bahrain adalah tempat di mana ia pernah mengecap kesuksesan.

Tepatnya di musim 2015 saat Rio masih berjibaku di GP2 Series bersama Campos Racing. Bahrain adalah venue seri perdana saat itu, 18-19 April 2015. Hebatnya, Rio mampu raih hasil mengesankan.

Pembalap Manor Racing, Rio Haryanto berbincang dengan penggemarnya jelang debut pada ajang Formula 1 di GP Australia, Melbourne, Minggu (20/3). Akibat mendapat penalti, Rio Haryanto harus memulai Grand Prix Australia dari posisi buncit. (Paul Crock/AFP)

Pada hari pertama di kategori Feature Race, Rio mampu menempati posisi runner up meski harus start dari urutan 12. Hari selanjutnya pada kategori Sprint Race, Rio jadi yang tercepat. Ia melahap 23 lap dengan waktu 41 menit 35,490 detik.

Bukan tak mungkin catatan itu bisa jadi modal positif bagi Rio untuk menghadapi GP Bahrain 2016. Dengan kerja keras dan sedikit keberuntungan, peluang melihat Rio menyentuh garis finis pun terbuka lebar.

"Ini akhir pekan yang campur aduk, beberapa hal positif, yang lainnya kami sadar butuh belajar. Terlepas dari masalah mobil, debut saya benar-benar spesial dan dukungan yang saya peroleh di sini luar biasa. Saya harap kami mendapat hasil lebih baik di Bahrain," ujarnya.

Rekomendasi

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya