Liputan6.com, Jakarta International Day of Happiness, yang baru saja dirayakan pada 20 Maret kemarin memunculkan topik menarik mengenai keterkaitan hidup sederhana dan rasa bahagia yang dialami seseorang. Demikian juga dengan kaitan seks dan kebahagiaan.
Baca Juga
Advertisement
Data dan statistik dari penelitian yang dilakukan di Amerika Serikat dan dipublikasikan di situs Match menunjukkan, 536 persen orang akan merasa bahagia ketika diajak bepergian. Melansir laman Womens Health Magazine, Senin (21/3/2016), 105 persen orang merasakan pengalaman ini meski hanya makan malam bersama orang-orang terdekat.
Terlebih persentase yang menunjukkan seseorang akan lebih bahagia ketika mendapatkan seks di setiap minggunya. Studi menunjukkan 187 persen orang yang berhubungan seks setiap hari akan lebih bahagia. Dan setiap orang yang selingkuh atau diselingkuhi akan menurun kebahagiaannya sebanyak 14 persen pada wanita dan 6 persen pada pria.
Para peneliti juga mengungkapkan, orang-orang yang menunda seks dalam beberapa waktu akan merasa lebih bahagia saat melakukannya, bahkan menandingi rasa bahagia yang mereka dapat saat berhubungan seks di kencan pertama.
"Temuan kami menunjukan, menjaga koneksi keintiman dengan pasangan adalah hal yang penting, tetapi kebahagiaan tidak hanya didapatkan dengan berhubungan seksual saja", kata pemimpin penelitian terkait aktivitas seks dan kebahagian, Amy Muise, memaparkan isi journal Social Psychological and Personality Science.
Jika setiap hari Anda merasa kurang bahagia, peneliti dari Match menyarankan mengubah pola hidup karena hanya dengan cara ini nilai kebahagian seseorang bertambah. Misalnya, mempertimbangkan waktu yang tepat untuk bercinta selama tujuh hari, sekadar merencanakan menghabiskan waktu bepergian berdua saja, atau pindah ke tempat tinggal yang lebih menyenangkan.