Liputan6.com, Jakarta - 13 jenazah korban kecelakaan helikopter Bell 412 ED di perkebunan Kasiguncu, Poso Pesisir, Kabupaten Poso, Sulawesi Tengah, rencananya akan diidentifikasi di RS Polri Kramatjati, Jakarta Timur.
Kepala instalasi forensik RS Polri Ajun Komisaris Besar Jayus Suryanta mengatakan, pihaknya sampai saat ini masih menunggu 13 jenazah yang diterbangkan dari Palu, Sulawesi Tengah. Nantinya setiap jenazah akan melalui tahapan yang sama untuk mengidentifikasinya, yaitu ante mortem dan post mortem.
Baca Juga
Advertisement
"Kita masih tunggu. Jenazah berangkat dari jam 12.00 WITA. Nanti semua lewati prosedur ante mortem dan post mortem. Sampai saat ini kita terus berkoordinasi dengan pihak terkait untuk data-data," kata Jayus saat berbincang dengan Liputan6.com, Jakarta, Senin (21/3/2016) siang.
Menurut perwira menengah polisi ini, sekali pun seluruh jasad dikenali, namun proses identifikasi melalui ante mortem dan post mortem sudah menjadi standar DVI internasional dan nasional. Sampai saat ini, sambung Jayus, belum ada pihak keluarga yang menyerahkan data ante mortem.
"Sekali pun dikenali juga tetap harus dan itu sudah prosedur DVI internasional dan nasional. Sampai saat ini saya di posko ante mortem belum ada keluarga," beber Jayus.
Helikopter jenis Bell 412 EP dengan nomor HA-5171 itu jatuh sekitar pukul 18.30 WITA. Dugaan sementara, helikopter yang ditumpangi Danrem 132 Tadulako Kolonel Saiful Anwar dan 12 penumpang lainnya itu jatuh setelah tersambar petir akibat cuaca buruk di TKP. Akibatnya seluruh penumpang meninggal dunia.
Mereka adalah Kolonel Infanteri Saiful Anwar (Komandan Korem 132/Tadulako), Letnan Kolonel CPM Teddy S Prapat (Komandan POM Palu), Kolonel Ontang (Badan Intelijen Negara), Kolonel Heri Setiaji (Badan Intelijen Strategis), Kapten CKM Yanto (Kepala Kesehatan Kodim 1307/Poso), Mayor Infanteri Faqih Rasyid (Kepala Penerangan Korem 132/Tadulako, Sulteng).