Jatuhnya Helikopter TNI AD di Poso Sudah Diramalkan?

Para klien Muti kebanyakan berasal dari pejabat, pengusaha, bahkan beberapa petinggi negara.

oleh Muslim AR diperbarui 21 Mar 2016, 20:25 WIB
Terkait helikopter jatuh di Poso, TNI kini tengah melakukan penyelidikan.

Liputan6.com, Jakarta - Jatuhnya Helikopter Bell 412 EP bernomor registrasi HA-5171 di Poso, Sulawesi Tengah, Minggu kemarin, telah diramalkan sebelumnya oleh ahli Feng Shui, Tiaa Indah Pribadi.

Muti, sapaan akrabnya, telah mendapat ilham sehari sebelum helikopter milik TNI AD itu jatuh. Namun, ia tak melihat persis jenis pesawat yang bakal jatuh itu.

"Saya dapat ilham dari mimpi, ini sudah biasa. Tapi dalam mimpi itu saya melihat ada 2 pesawat kecil," ujar Muti kepada Liputan6.com, Jakarta, Senin (21/3/2016).

Dalam ramalannya, Muti tak melihat helikopter, tapi pesawat kecil yang terdapat baling-baling. Ia langsung menuliskan ramalannya di status media sosialnya, Path, pada Sabtu 19 Maret lalu.

Esoknya atau Minggu 20 Maret, helikopter milik TNI AD tersebut jatuh, yang diduga akibat tersambar petir di Kelurahan Kasiguncu, Kecamatan Poso Pesisir, Kabupaten Poso, Sulawesi Tengah.

Ini bukan kali pertamanya ramalan Muti jadi kenyataan. Ia yang memang berprofesi sebagai konsultan aura rumah dan Feng Shui sejak 2004 lalu, selalu mendapat ramalan lewat mimpinya.


"Saya enggak bisa meramal secara langsung, tapi setiap mimpi yang saya alami jadi kenyataan," ujar dia.

Para klien Muti kebanyakan berasal dari pejabat, pengusaha, bahkan beberapa petinggi negara. Namun, ia enggan merinci siapa saja kliennya itu.

"Gubernur, bupati, anggota dewan, dan beberapa pejabat lain sudah jadi klien tetap saya. Bahkan, ramalan pemilihan gubernur saya kemarin tak meleset, termasuk nomor urutnya," beber dia.

Namun, ahli Feng Shui yang berkantor di Bali itu, membantah dirinya adalah peramal. Menurut dia, dirinya menggunakan peruntungan ala Jawa dan Cina dalam meramalkan sesuatu, terutama rumah dan warna.

Helikopter TNI AD jenis Bell 412 EP jatuh di Poso Pesisir Selatan, Kabupaten Poso, Sulawesi Tengah, Minggu 20 Maret 2016. Kecelakaan yang diduga akibat petir ini, menyebabkan 13 orang meninggal dunia.

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya