Liputan6.com, Jakarta - Jatuhnya helikopter milik TNI Angkatan Darat jenis Bell 412 EP yang menewaskan 13 orang tidak menghentikan pengejaran kelompok teroris Santoso lewat Operasi Tinombala. Bahkan, baku tembak terjadi pagi tadi yang menyebabkan 2 orang tak dikenal tewas.
"Tadi jam 10 terjadi kontak tembak. OTK (orang tak dikenal) 2 orang tewas di sana," ucap Gatot usai upacara pelepasan jenazah korban kecelakaan Helikopter milik TNI AD di Hanggar 2, Skadron 17, Taxiway, Lanud Halim Perdanakusuma, Jakarta Timur, Selasa (22/3/2016).
Menurut Gatot, hal itu merupakan hasil kerja keras tim Satuan Tugas (Satgas) Gabungan Operasi Tinombala. Meski begitu, Gatot tak menyebut kedua orang tewas itu sebagai bagian dari kelompok Santoso atau bukan.
Baca Juga
Advertisement
Kapolri Jenderal Pol Badrodin Haiti menambahkan, lokasi baku tembak itu terjadi di dekat Lembah Napu. Daerah tersebut merupakan kawasan pengepungan terhadap kelompok Santoso.
"Di sektor 4 (lokasinya). Itu sektor yang dekat dengan Napu. Memang mereka sekarang sudah terkepung di daerah itu," ujar Badrodin.
Operasi Tinombala merupakan kelanjutan dari operasi Camar Maleo IV. Operasi khusus yang melibatkan TNI-Polri ini diperuntukkan untuk mengejar kelompok teroris jaringan Santoso.
Sudah setahun lebih operasi ini berjalan, tapi Santoso masih belum juga tertangkap. Hal itu disebabkan kelompok Santoso sering berpindah-pindah tempat dengan kondisi medan pegunungan dan hutan yang sulit ditembus.