Layanan Murah dan Aman Senjata Taksi Online

Layanan Grab, Uber, Gojek menjanjikan layanan yang belum dimiliki transportasi publik.

oleh Gesit Prayogi diperbarui 22 Mar 2016, 15:12 WIB
Uber dan GrabTaxi (chrisadas.com)

Liputan6.com, Jakarta - Ribuan taksi konvesional hari ini (22/3/2016) turun ke jalan. Dalam aksinya mereka menuntut pemerintah menghentikan layanan transportasi berbasis aplikasi yang dinilai merugikan operasional mereka.

Tapi sayang, aksi mereka justru tak menuai simpatik. Oknum sopir berseragam putih dan biru mencegat taksi yang beroperasi. Penumpang dipaksa turun, adapula yang merusak dan memblokade jalan.

Uber dan Grab memang seperti bom waktu yang suatu saat meletus. Tapi, fenomena transportasi berbasis aplikasi online ini sebenarnya sebuah solusi. Layanan Grab, Uber, Gojek menjanjikan layanan yang belum dimiliki transportasi publik.

Bagaimana tidak hingga 70 tahun merdeka belum ada moda transportasi yang murah, aman, dan nyaman. Bahkan taksi yang harusnya jadi solusi ternyata tak konsisten dalam memberikan layanan. Tak sedikit punya pengalaman yang mengecewakan saat menggunakan layanan taksi dengan nama besar.

"Saya pakai Uber karena udah nggak percaya dengan taksi konvensional. Ugal-ugalan, nggak tahu jalan, dan kadang suka nolak penumpang," kata Leonie salah satu pengguna layanan taksi berbasis aplikasi.

Sementara Arthur, seorang karyawan swasta di Senayan, layanan taksi online memberikan jaminan atas transportasi yang nyaman dan murah.

"Tarif dengan taksi biasa itu lebih mahal. Belum lagi, sopirnya rata-rata ramah dan berpengalaman (tahu jalan)," kata dia.


Soal klaim layanan, Leonie bahkan punya pengalaman ketika sopir Uber meminta uang tambahan di luar tagihan. "Waktu itu kena charge karena buka kursi belakang. Setelah itu saya komplain via email dan saya bebas dari tagihan. Ini memuat penumpang lebih nyaman," kata dia.

Sekadar informasi layanan Uber menerapkan layanan cashless, di mana pelanggan menggunakan kartu kredit sebagai sistem pembayaran. Sementara Grab pembayarannya dilakukan dengan uang tunai.

Uber dan Grab menjanjikan tarif yang lebih ekonomis dibandingkan taksi konvesional. Saat Liputan6.com menjajal dari Kuningan ke Pondok Gede, Bekasi dengan jarak 23,79 km dengan waktu tempuh 1 jam 3 menit, ongkosnya hanya sebesar Rp 69 ribu.

Foto dok. Liputan6.com


Dalam struk yang diterima melalui email, ongkos tersebut termasuk rental mobil sebesar Rp 3 ribu, BBM Rp 47,500 ribu, dan pengemudi Rp 18.500. Padahal layanan itu digunakan pada pukul 5 sore sehingga berlaku kebijakan tarif 1,5 kali lebih mahal.

Tag Terkait

Rekomendasi

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya