Video Detik-detik Pasca-Ledakan di Bandara Belgia

Berikut ini rekaman detik-detik kepanikan pengunjung bandara Zaventem tak lama setelah 2 ledakan terjadi.

oleh Tanti Yulianingsih diperbarui 22 Mar 2016, 15:06 WIB
Dua ledakan sekaligus terjadi di Bandara Internasional Belgia (Reuters)

Liputan6.com, Brussels - Tak lama kabar 2 ledakan tersebar di Bandara Brussels, Belgia, beredar video amatir yang menunjukkan asap mengepul dari salah satu bangunan terminal keberangkatan.

Media Belgia melaporkan beberapa orang terluka di aula keberangkatan bandara tersebut. Sementara Reuters menyebut ada 1 korban jiwa, dan lainnya mengatakan hampir 11 orang meninggal dunia. 

"Orang-orang bingung dan terkejut saat terjadi 2 ledakan," kata kontributor Sky News, Rossi seperti dikutip dari The Australian, Selasa (22/3/2016).

"Orang-orang berpikir itu serangan teroris, meski belum diverifikasi oleh siapa pun termasuk pihak bandara... Tidak tahu bagaimana ledakan itu terjadi, pun demikian dengan motifnya. Tapi sepertinya bandara Brussels telah ditargetkan dalam serangan teroris," ucap Rossi.

"Kita semua dipindahkan keluar dari bandara sekarang menuju pintu keluar darurat. Ada banyak kebingungan di sini. Tentu saja ada yang merasa sangat marah, seperti yang Anda bayangkan, orang sangat ketakutan. "... Ada kekhawatiran bahwa mungkin ada penyerang lain," imbuh Rossi.

Berikut ini rekaman detik-detik kepanikan pengunjung bandara Zaventem tak lama setelah 2 ledakan terjadi:

Dalam rekaman tersebut, terlihat bagaimana orang-orang berlarian ke luar bandara Belgia. Sambil membawa koper mereka.

Wajah-wajah panik terlihat jelas dalam cuplikan tersebut. Rossi juga mengatakan ledakan tersebut terasa begitu keras. "Saya bisa merasakan bangunan bergetar," ucapnya.

Menurut beberapa laporan, ledakan di bandara Belgia tersebut berpusat di dekat meja maskapai American Airlines di aula keberangkatan.

Akibat ledakan tersebut, lalu lintas kereta api ke bandara ditangguhkan untuk sementara waktu. "Bangunan bandara itu sedang dievakuasi," lapor media Belgia mengatakan.

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya