General Electric Incar Proyek Pembangkit 3 Giga Watt

General Electric (GE) ingin berpartisipasi dalam program kelistrikan 35 ribu Mega Watt (MW).

oleh Pebrianto Eko Wicaksono diperbarui 22 Mar 2016, 16:47 WIB
General Electric (GE). (Foto: CNBC)

Liputan6.com, Jakarta - General Electric (GE) ingin berpartisipasi dalam program kelistrikan 35 ribu Mega Watt (MW). GE berencana untuk membangun pembangkit listrik dengan total kapasitas 3 Giga Watt (GW).

Country Leader For GE Gas Power Systems George Djohan mengatakan, saat ini GE sedang turut serta dalam tender pengembang listrik swasta (Independent Power Producer/IPP) yang diadakan PT PLN (Persero).‎ Target General Electric dapat memenangkan tender pembangkitan dengan kapasitas 3 GW atau 3.000 Mega Watt.

"Target tahun ini bisa dapat 3 GW lagi. Itu masuk dalam target pemerintah 35 ribu MW yang harus selesai pada 2019 nanti," kata George, di Jakarta, Selasa (22/3/2016).

Target pembangunan pembangkit tersebut tersebar di berbagai wilayah seperti Jawa 2, Jawa Bali 3, Riau,Pontianak, Jambi, konversi Muara Tawar danLombok‎, pembangunan pembangkittersut jenis Pembangkit Listrik Tenaga Gas (PLTG). "3 GW sudah ada, tender sudah mulai, Jawa satu, itu bersama mitra Pertamina,"tuturnya.

Sebelumnya, PT Pertamina (Persero) bersama Marubeni konsorsium (Independet Power Producer/IPP) menyepakati kerjasama eksklusif dengan General Electric untuk penyediaan teknologi Combined Cycle Gas Turbine IPP Jawa 1 berkapasitas 1.600 Mega Watt (MW).

Vice President Corporate Communication Pertamina Wianda Pusponegoro mengatakan, dipilihnya General Electric sebagai penyedia teknologi pada proyek IPP Jawa 1, menandai masuknya konsorsium Pertamina-Marubeni pada tahapan penting untuk mempersiapkan diri dalam tender IPP Jawa 1 oleh PT PLN (Persero).

"Kami optimistis dengan kesepakatan kerjasama eksklusif yang sudah terjalin antara konsorsium Pertamina-Marubeni dan General Electric," kata Wianda, beberapa waktu lalu.‎

Menurut Wianda, General Electric akan menyediakan teknologi pembangkitan listrik CCGR paling mutakhir di dunia, yaitu 9HA. Teknologi yang telah terbukti dan banyak digunakan di dunia tersebut diyakini dapat meningkatkan efisiensi pembangkitan menjadi di atas 61 persen, sebagaimana banyak tersedia di pasar saat ini.

Proyek pembangkit listrik tenaga gas uap (PLTGU) IPP Jawa 1 akan menjadi yang terbesar di Indonesia dengan perkiraan investasi US$2 miliar (termasuk FSRU), proyek tersebut juga merupakan bagian dari program pemerintah yaitu35 ribu MW. PT PLN (Persero), diinformasikan akan mulai membuka penawaran tender pada awal Mei 2016.

Konsorsium Pertamina-Marubeni juga telah menyepakati kerjasama dengan Samsung C&T sebagai penyedia jasa Engineering, Procurement, and Construction (EPC). Bergabungnya pemain-pemain besar di industri pembangkitan listrik tersebut, kata Wianda, membuktikan keseriusan Pertamina sebagai leader dari konsorsium ini untuk mendukung pemerintah dan PT PLN (Persero) merealisasikan proyek IPP Jawa 1 yang telah direncanakan.

"General Electric dengan teknologi mutakhirnya, Samsung C&T sebagai pelaksana EPC kelas dunia, dan Marubeni yang merupakan salah satu IPP terbaik global bersama-sama Pertamina yang merupakan National Energy Company Indonesia siap mendukung pemerintah untuk Program 35.000 MW khususnya IPP Jawa 1," tutup Wianda. (Pew/Gdn)

Tag Terkait

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya