Liputan6.com, Jakarta - General Electric (GE) dan PricewaterhouseCoopers (PwC) Indonesia menyelesaikan penelitian terkait ketahanan listrik bagi industri di Indonesia, dengan cara memiliki dan mengelola sumber daya listrik sendiri.
Country Leader For GE Gas Power Systems George Djohan mengatakan, kawasan industri yang memiliki dan mengelola listrik mandiri akan mendapat manfaat kehandalan pasokan listrik. Jadi manfaat yang didapat dengan tidak mengganggu kegiatan produksi yang diakibatkan pemadaman listrik tiba-tiba.
"Apabila memiliki pembangkit handal meminimalkan frekuensi pemadaman listrik," kata George, saat mengumumkan hasil penelitian di Jakarta, Selasa (22/3/2016).
George melanjutkan, memiliki pemasok listrik sendiri juga dapat menghemat biaya operasional hingga 0,9 sen per kilo Watt hour (kWh). Hal itu karena berkurangnya biaya penggunaan diesel untuk memasok listrik saat pasokan listrik dari PLN mengalami gangguan dan meningkatnya produktivitas.
Baca Juga
Advertisement
"Jadi secara garis besar studi kami,berapa penghematan apabila memiliki pembangkit," tutur George.
Selain membawa manfaat bagi industri, hasil penelitian tersebut juga memberi manfaat ke pemerintah dan PT PLN (Persero). Lantaran, jika kawasan industri memproduksi listrik sendiri dapat mengurangi beban listrik dari pembangkit yang sudah beroperasi.
"Secara garis besar captive power bawa banyak manfaat, bisa mendukung aktifitas perekonomian, membantu pemerintah Indonesia jadi negara industri, membantu PLN mendapat pengehematan," tutur dia.
George menuturkan, hal tersebut juga bisa menambah penghasilan bagi kawasan industri karena listrik tersebut tidak hanya dijual ke industri yang ada di kawasan, tetapi juga dijual ke wilayah lain melalui jaringan PLN. Dengan begitu dapat membantu pemerintah memenuhi kebutuhan listrik ke pelanggan umum.
"Memberikan skema bisnis baru, income baru dan kawasan industri lebih atraktif, untuk perusahaan penyewa manfaat bisa menghindari biaya akibat pemadaman listirk karena lebih handal," ujar dia. (Pew/Ahm)