Liputan6.com, Jakarta - Menjadi pemimpin yang bisa membuat karyawan semangat bekerja, merupakan suatu prestasi yang bagus.
Selain membangun kinerja yang baik, menjadi pemimpin yang menginspirasi juga bisa membangun relasi yang baik antara Anda dengan pegawai.
Advertisement
Melansir Michaelpage.co.id, Rabu (23/3/2016), berikut adalah 8 cara yang harus Anda lakukan agar menjadi bos yang menginspirasi. Apa saja?
1. Tulus
Pikirkanlah lagi, Anda berada dalam posisi dengan pemilik kekuasaan tertinggi. Jelas Anda harus memproyeksikan citra sempurna. Namun kesempurnaan menurut Anda, belum tentu dianggap hal yang sah untuk beberapa orang.
Sementara itu Anda tidak bisa memaksakan setiap orang bisa memahami. Oleh karena itu, bersikap lah tulus pada karyawan dan jadi apa adanya.
Bagaimanapun sikap buruk Anda, bila bersikap tulus, maka akan timbul koneksi pribadi yang akan membuat karyawan mengakui Anda.
2. Dengar dan belajar
Pastikan Anda meluangkan waktu untuk menjalin hubungan dengan tim. Lakukan upaya agar Anda mendengarkan setiap masalah yang dimiliki setiap individu.
Banyak orang menyukai pemimpin yang peduli pada karyawannya. Dengan begitu mereka akan merasa dihargai sehingga melakukan pekerjaan dengan lebih baik.
Untuk memberikan bimbingan pada karyawan Anda, lupakan segala teknologi. Sebaliknya, lakukan tutor dengan bertatap mata.
3. Beri dan terima saran
Ini adalah salah satu faktor yang penting karena tanpa umpan balik, Anda akan mengalami gangguan komunikasi. Biarkan anggota tim mengetahui bagaimana kinerja mereka dengan cara yang jujur dan membangun.
Orang umumnya bersedia menerima dan bertindak atas umpan balik yang membangun. Sehingga kebaikan akan datang secara teratur. Jangan menunggu penilaian tahunan untuk meningkatkan produktivitas tim Anda. Jangan lupa untuk meminta umpan balik tentang Anda juga sehingga akan terjalin relasi yang positif.
4. Akui kesalahan
Anda harus sadar, sebagai manusia juga memiliki kelemahan sekalipun seorang pemimpin. Akui kesalahan yang Anda lakukan dan ingatkan pekerja. Seringkali sebagai pemimpin, seseorang akan bersikap pura-pura tidak tahu karena takut dinilai negatif. Mintalah umpan balik agar Anda tahu apa yang harus dilakukan lain kali.
Bersosialisasi
5. Bersosialisasi
Bukan berarti Anda harus menghabiskan setiap kesempatan untuk tim. Melainkan, Anda perlu membuat beberapa waktu minimal setiap minggu untuk tetap terhubung dengan orang-orang dalam tim.
Anda bisa pergi minum kopi bersama, dan membicarakan tentang diri masing-masing. Memiliki hubungan sosial yang lebih dalam akan membangun hubungan yang mendorong perilaku positif.
6. Positif
Perlu diingat bahwa perilaku positif bisa menular, sama seperti perilaku negatif. Berkeliaran di kantor dengan wajah yang masam tidak akan memberikan suasana yang kondusif. Sebaliknya, tim Anda akan merasa risih dengan hal ini.
Pastikan bahwa Anda selalu bersikap positif. Perilaku optimis mencerminkan hal yang baik pada diri Anda, juga membuat sekeliling bahagia. Ingatlah, antusiasme itu menular, sehingga membuat kinerja tim membaik.
7. Tidak menyalahkan
Jangan melepas tanggung jawab pada karyawan. Sebagai pemimpin sebuah tim, maka Anda harus bertanggung jawab secara penuh untuk kesuksesan, maupun kegagalan mereka.
Pemimpin yang hebat tidak serta merta membiarkan karyawan mereka, tidak beraturan, melainkan mengaturnya dengan baik. Tentu saja bila seseorang bersalah, maka dia harus bertanggung jawab. Tetapi, sebagai pemimpin Anda harus memberikan contoh yang baik untuk menyelesaikan masalah daripada menyalahkan seseorang tidak karuan.
8. Hargai karyawan
Rasanya 24 jam tidak pernah cukup bagi seseorang untuk bekerja. Meskipun sedang liburan, terkadang seseorang tetap melakukan pekerjaannya, atau bahkan untuk mengecek email dari kantor. Tentunya hal ini akan membuat Anda sendiri kelelahan.
Parahnya, banyak karyawan yang mengakui bahwa kebiasaan tersebut adalah wajar untuk para pekerja. Jadi, berikanlah mereka waktu untuk istirahat untuk tetap memastikan tim Anda dalam keadaan fit. Akui usaha mereka dengan memberikan waktu istirahat lebih panjang, atau waktu libur sehari. (Shabrina Aulia Rahmah/Nrm)
Advertisement