Liputan6.com, New York- Konsumsi gula berlebih sering dikaitkan dengan kehadiran diabetes tipe 2. Namun bukan hanya asupan gula, stres level tinggi juga berpotensi untuk menyebabkan diabetes tipe dua.
Psikolog telah melakukan wawancara terhadap lebih dari 1,5 juta pria Swedia untuk mengetahui apakah mereka berhasil melalui stres. Mereka telah dipantau selama 25 tahun untuk mengetahui apakah mengembangkan risiko diabetes atau tidak.
Ternyata pria yang tidak bisa mengendalikan stres cenderung 1,5 kali terkena diabetes tipe 2 dibandingkan mereka yang mampu menghadapi stres.
Baca Juga
Advertisement
"Pada saat Anda mengalami stres kronik, kemampuan tubuh untuk mengatur gula darah jadi kacau," terang peneliti Casey Crump.
Pada saat stres, tingginya kortisol memicu tingginya gula darah. Jika Anda tetap saja cemas atau stres dalam waktu panjang, tubuh tak mampu menurunkan kadar gula darah ke tingkat normal tambah Crump kembali.
Selain itu, stres juga memicu orang untuk memiliki gaya hidup tak sehat. Seperti mengonsumsi makanan tak sehat serta aktivitas fisik yang rendah.
"Perilaku tersebut berkontribusi terhadap kenaikan berat bada yang juga bisa memicu resistensi insulin," tambah Crump seperti dikutip laman Men's Health, Selasa (22/3/2016).